Inilah kisah Lisala Folau, Aquaman dari Tonga. Dia berhasil bertahan hidup setelah digulung ombak Tsunami dan berenang selama 27 jam sebelum diselamatkan.
Letusan gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha'apai yang dahsyat memicu gelombang Tsunami yang menyapu kawasan pesisir Tonga hingga ke Jepang. Ribuan orang menjadi korbannya.
Salah satunya adalah pria bernama Lisala Folau. Namun ajaibnya, Lisala berhasil selamat. Lisala sangat beruntung bisa bertahan hidup meski digulung ombak Tsunami.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dihimpun detikTravel dari beberapa sumber, Kamis (27/1/2022), Lisala layak dijuluki sebagai Aquaman dari Tonga. Dia berenang selama 28 jam pasca gelombang tsunami menyapu pulau tempat tinggalnya.
Pria berusia 57 tahun itu hidup di sebuah pulau kecil bernama Atata yang berlokasi 8 kilometer di sebelah barat laut Tonga. Hanya ada 61 orang penduduk yang tinggal di pulau itu, termasuk Lisala.
Saat letusan gunung berapi Tonga terjadi, Lisala sudah diperingatkan oleh saudaranya bahwa akan ada gelombang Tsunami. Dia pun menyelamatkan diri dengan naik ke atas pohon.
Saat gelombang pertama datang, dia berhasil bertahan. Begitu turun dari atas pohon, gelombang tsunami berikutnya yang lebih besar langsung menyapu Lisala dan keluarganya. Menurut Lisala, gelombang tsunami kedua itu tingginya lebih dari 6 meter.
"Situasinya sangat gelap, kami tidak bisa melihat satu sama lain. Saya tidak bisa mendengan sepupu saya berteriak lagi, tapi saya bisa mendengar anak saya memanggil-manggil," kisah Lisala kepada stasiun radio Broadcom Tonga.
"Saya tidak bisa menggerakkan kaki saya. Jadi saya hanya bisa mengambang, dihantam gelombang besar yang terus datang. Saya hanya berpikir, saya harus berpegangan pada sesuatu. Jika sesuatu terjadi dan saya mati, tim penyelamat mungkin akan menemukan saya dan keluarga bisa melihat jenazah saya," ujar Lisala.
Saat terombang-ambing di lautan, Lisala terus memikirkan keluarganya. Hanya itulah yang membuat dia tetap bertahan dengan memegang batang kayu. Baru keesokan harinya, Minggu (16/1) Lisala sampai di daratan Tongatapu dan diselamatkan seseorang yang kemudian menghubungi pihak keluarganya.
"Saya tidak menduga akan selamat setelah disapu tsunami, terombang-ambing dan bertahan dari bahaya yang saya hadapi. Saya berterima kasih kepada Tuhan, keluarga saya dan gereja karena telah memberikan kekuatan untuk bertahan hidup," pungkas Lisala.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan