DETIKTRAVEL
Letusan Gunung Tonga 500 Kali Lipat dari Bom Hiroshima!

Letusan gunung api bawah laut Tonga sungguh luar biasa. Terdengar sampai Alaska, kekuatannya mengalahkan bom Hiroshima.
Peneliti dari lembaga antariksa milik Amerika Serikat (NASA) memperkirakan kekuatan letusan gunung berapi di Tonga mencapai 10 megaton TNT. Kekuatan ini diakui 500 kali lebih kuat dari bom nuklir yang dijatuhkan di Hiroshima, Jepang, pada akhir Perang Dunia II.
"Kami menemukan angka yang setara dengan 10 megaton TNT," kata James Garvin, kepala ilmuwan di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA.
Sementara Ilmuwan pemenang hadiah Nobel dan Wakil Rektor Universitas Nasional Australia Brian Schmidt dan rekannya, Prof Richard Aculus, mencoba memberi pendapatnya soal ini. Ia mengatakan bahwa letusan ini sebanding dengan kekuatan 1.000 bom atom yang pernah dijatuhkan di Hiroshima tahun 1945, ketika Perang Dunia II terjadi.
![]() |
Baca juga: Kabar Baik! 6 WNI Selamat dari Tsunami Tonga |
"Energi ledakannya kemungkinan akan menjadi urutan bom nuklir terbesar yang pernah dibuat, setara dengan 1.000 bom Hiroshima," ujar kedua ahli itu dalam dikutip dari Sydney Morning Herald.
Letusan gunung api bawah laut di Tonga pada Sabtu (15/1) terdengar hingga Alaska dan disebut merupakan salah satu peristiwa paling dahsyat yang terjadi di Bumi dalam lebih dari satu abad, menurut Michael Poland, ahli geofisika dari US Geological Survey. Peristiwa ini telah meluluhlantakkan wilayah sekitar Tonga dan menyebabkan tsunami.
"Ini mungkin letusan paling keras sejak (letusan gunung berapi Indonesia) Krakatau pada tahun 1883," kata Poland.
Letusan besar abad ke-19 dari Krakatau menewaskan ribuan orang dan melepaskan begitu banyak abu sehingga membuat sebagian besar wilayah itu menjadi gelap gulita.
![]() |
Dalam kasus peristiwa terbaru ini, Garvin meyakini ledakan "terburuk" gunung api di Bumi yang kemungkinan sudah berakhir setidaknya untuk saat ini.
"Jika preseden letusan gunung berapi di masa lalu sama seperti ini, maka kita tidak akan mengalami ledakan lagi untuk sementara waktu," tuturnya.
Tiga hari setelah gunung api bawah laut Tonga meletus, sebagian besar wilayah Tonga tetap terputus dari dunia. Kabel komunikasi bawah laut terputus, bandara tertutup abu dan jalan tidak bisa diakses.
Monitoring udara yang dilakukan oleh pemerintah Selandia Baru menunjukkan abu telah menyelimuti rumah-rumah dan banyak bangunan lainnya.
Simak Video "1,3 Ton Kokain Ditemukan Mengapung di Samudera Pasifik"
[Gambas:Video 20detik]
(bnl/ddn)