Wisata Air Panas Desa Kepulungan, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur menjadi sorotan setelah digunakan untuk pesta gay. Padahal, dirancang sebagai tempat wisata syar'i.
Air Panas Kepulungan dibuka lagi pada Minggu (30/1/2022) setelah ditutup mulai 24 Januari. Kawasan wisata yang dikelola oleh karang taruna setempat itu ditutup karena disalahgunakan untuk pesta gay.
Pembukaan dilakukan lagi setelah bilik mandi dibongkar. Selain itu, jam operasional dibatasi hingga pukul 24.00.
Sudah dibuka. Tetapi, terbuka tanpa bilik. Orang yang mandi ya pakai pakaian," kata Humas Karang Taruna Desa Kepulungan, Hiza Ikromi.
Hiza menyebut pemandian air panas itu beberapa kali menjadi lokasi komunitas gay berkumpul, mandi bersama dalam keadaan telanjang.
"Tempat ini kan ada bilik. Atas dasar rekomendasi pak kades atas atensi atasannya, bilik itu kan dibuat syar'i, pria dan wanita. Ternyata disalahgunakan oleh komunitas gay," kata Hiza.
Hiza membeberkan pemandian ini diketahui digunakan komunitas gay berkumpul sekitar lima bulan lalu.
"Dua kali teman pemuda yang jaga parkir memantau seperti itu, empat atau lima bulan lalu. Dan, saya juga pernah melihat sendiri, cuma saat saya melihat mereka bukan bersetubuh. Jadi ada sekumpulan pria, antara tujuh sampai delapan orang, mereka itu bugil di dalam," kata Hiza.
"Ketua karang taruna saya juga sempat melihat mereka mandi dan melakukan hal tak senonoh. Ada juga warga yang ingin tahu. Suatu malam jam 12, dia melihat rombongan itu mandi telanjang dan berhubungan. Dia lari, lapor kepada kami," kata Hiza.
"Kemudian, saya datangi dan saya matikan air. Saya bilang: jangan seperti ini. Pembuatan asusila ini dilarang akan ditindak tegas kalau saya tahu langsung," Hiza menambahkan.
Meski beberapa kali dipergoki, komunitas ini tidak jera. Bahkan setelah bilik dibongkar, mereka sempat datang ke lokasi, mandi dalam keadaan bugil. Mereka mematikan lampu di lokasi.
Hiza mengakui memang tak memiliki bukti kuat mereka melakukan persetubuhan di Air Panas Kepulungan. Mereka selalu menyangkal saat kepergok.
"Kami nggak ada bukti gambar atau video," kata dia.
Atas dasar itu Hiza memutuskan menutup sementara wisata air panas. Dia tengah memutar otak mencari strategi jitu agar lokasi pemandian yang berjarak 150 meter dari desa itu tak lagi disalahgunakan komunitas gay.
Simak Video "Jelajah Mudik Ramadan Eps 16: Pesona Wisata Jember dan Miniatur Indonesia"
(fem/fem)