Bupati Bogor: Desa Wisata Jangan Merusak Alam, Ditata dan Dikelola Saja

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Bupati Bogor: Desa Wisata Jangan Merusak Alam, Ditata dan Dikelola Saja

Antara - detikTravel
Rabu, 02 Feb 2022 16:36 WIB
Bupati Bogor, Ade Yasin
Foto: Bupati Bogor, Ade Yasin (Rizky Adha/detikcom)
Jakarta -

Pengembangan desa wisata tengah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat. Dalam hal ini, Bupati Bogor pun memberikan pesan.

Bupati Bogor, Ade Yasin mengingatkan jajarannya untuk tak merusak alam saat pengembangan desa wisata. Hanya untuk ditata dan dikelola, alam harus tetap dijaga dengan baik.

"Desa wisata jangan merusak alam. Hanya ditata dan dikelola saja. Alam harus dijaga dan dirawat baik-baik," ungkap Bupati Bogor, Ade Yasin di Cibinong, Bogor, Selasa (1/2/2022), mengutip Antara News.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bupati Bogor saat berada di salah satu desa wisata di kawasan Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.Bupati Bogor saat berada di salah satu desa wisata di kawasan Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Foto: (Antara/Ho-Humas Pemkab Bogor)



Menurut Ade, pengembangan desa yang dilakukan untuk memaksimalkan potensi perekonomian desa tak untuk mengeksplorasi secara masif, sehingga tak merusak lingkungan.

"Dari 435 desa dan kelurahan, sebagian besar bisa dikelola jadi obyek pariwisata yang kemudian akan menjadi sumber perekonomian desa. Tapi jangan sampai merusak alam," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Ade pun mewanti-wanti kepala desa bahwa dalam pengembangan kawasan wisata alam harus mempertimbangkan ekosistem dan fungsi sesungguhnya dari kawasan yang dikelola. Dia tak ingin pengembangan desa wisata justru jadi sumber bencana.

"Kita butuh kerja sama, tidak hanya dengan pihak desa tapi juga pihak yang lain juga," kata Ade Yasin.

Pemkab Bogor juga terus mengembangkan potensi pengembangan desa, salah satunya dengan menyelenggarakan lomba desa wisata. Pada tahun 2019, jumlah desa wisata sebanyak 25, kemudian bertambah menjadi 35 pada tahun 2020 dan pada tahun 2021 menjadi 40 desa wisata.




(elk/elk)

Hide Ads