Tonga, negara di Kepulauan Pasifik, belum pulih diterpa gunung meletus dan tsunami Januari lalu. Kini, negara itu dilanda Covid-19 hingga harus lockdown.
Penguncian itu diterapkan selama dua pekan. Lockdown berlaku mulai Rabu (2/2/2022) pukul 18.00 dan akan dievaluasi setiap 48 jam.
Keputusan itu diambil setelah ditemukan dua kasus Covid-19 di ibu kota Nuku'alofa. Kasus itu membuat Tonga lepas dari rekor nol Covid-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rekor itu bulan berarti Tonga betul-betul bebas Covid-19, tetapi cuma ada satu kasus Covid-19 yang dicatatkan Tonga sejak menutup perbatasan pada Maret 2020. Kasus itu dari turis Selandia Baru pada November 2021.
Turis itu dinyatakan positif, tetapi tidak menularkan kepada warga. Dia langsung dijemput dan diisolasi di hotel karantina negara itu.
Setelah itu, Tonga menutup gerbang.
"Masalah paling penting saat ini adalah memperlambat dan menghentikan agar yang terdampak tidak lebih banyak lagi," kata Perdana Menteri Siaosi Sovaleni seperti dikutip AFP.
"Tidak ada kapal yang diizinkan pergi dari satu pulau ke pulau lain, tidak ada lagi penerbangan pesawat (domestik)," dia menambahkan.
Dua Covid-19 di Tonga itu ditengarai muncul dari bantuan kemanusiaan yang diterima. Kasus terdeteksi di pelabuhan, tempat bantuan kemanusiaan tiba.
Ya, setelah letusan gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha'apai, yang terletak sekitar 65 kilometer utara ibu kota Nuku'alofa, menciptakan apa yang digambarkan oleh pemerintah Tonga sebagai "bencana yang belum pernah terjadi sebelumnya, terjadilah tsunami.
Sejak itu, Tonga sangat bergantung pada bantuan kemanusiaan asing. Di antaranya, dari Australia dan Selandia Baru untuk pasokan air minum, perlengkapan tempat tinggal, dan peralatan penyelamatan.
Pemerintah telah menerapkan protokol ketat tanpa kontak dengan mengisolasi barang-barang bantuan selama tiga hari sebelum diterima warga. Namun, pekan lalu, kapal bantuan penning Australia menuju negara itu justru terinfeksi Covid-19, dengan 23 kasus dari 600 awak.
Setidaknya 60% dari 106.000 penduduk Tonga telah menerima dua dosis vaksin Covid-19 Namun, keterpencilan dan sumber daya kesehatan yang terbatas, membuat warga sangat rentan terhadap wabah ini.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum