Liburan jadi momen yang paling ditunggu. Tapi kenapa sih kalau liburan selalu terasa sangat cepat?
Kejadian ini kerap dirasakan oleh traveler pastinya. Kayaknya baru aja bangun tidur, tapi hari libur sudah berlalu begitu saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari Bustle, Kamis (3/2/2022) ada beberapa alasan mengapa liburan terasa begitu cepat. Psikolog klinis Dr. Joshua Klapow mengatakan bahwa liburan yang terasa singkat berkaitan dengan persepsi kita tentang waktu.
"Liburn terasa singkat karena sebagian besar memang begitu," ucapnya.
Hal pertama yang membuat liburan terasa singkat adalah tempatnya. Contohnya liburan di Australia, yang mana tak sama dengan negara lainnya.
"Ini tidak sama di berbagai tempat, di Australia misalnya tempat saya berasal memiliki periode Natal dan Tahun Baru yang bertepatan dengan liburan musim panas. Terlepas di mana pun kamu berada, periode liburan sekolah mempercepat waktu," ungkapnya.
Kemudian ada yang namanya perspektif. Menurut studi yang dilakukan oleh Hammond, Scientific American, memandang bahwa ada dua perspektif yang terjadi saat liburan yaitu prospektif dan retrospektif.
Perspektif prospektif merupakan cara melihat waktu secara partikular. Perspektif ini umumnya dimiliki oleh seseorang yang memasukkan banyak agenda liburannya.
Orang dengan perspektif ini akan melakukan banyak hal, sehingga memandang bahwa waktu bergerak begitu cepat. Apalagi agenda liburan berbeda dengan rutinitas keseharian yang membosankan.
Perbedaan tersebutlah yang membuat liburan sebagai serangkaian periode yang singkat di antara periode rutinitas yang panjang.
Sementara itu, perspektif retrospektif cenderung membuat seseorang memiliki cara pandang bahwa liburan merupakan momen yang panjang. Caranya dengan mengingat kembali momen-momen selama liburan.
Klapow juga mengatakan bahwa cara pandang yang singkat saat liburan dipengaruhi oleh Christmas Creep. Fenomena ini terjadi saat pemilik toko atau tempat wisata memasang pernak-pernik khas liburan, misalnya saja hiasan Natal atau Idul Fitri.
"Hitungan mundur momen atau perayaan ini bisa dimulai beberapa bulan sebelumnya. Hal ini bisa membuat kita merasa bahwa liburan akan cepat berlalu," jelasnya.
(bnl/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!