Pariwisata Dubai perlahan mulai bangkit di tengah pandemi COVID-19. Sebanyak tujuh juta orang datang ke sana tahun lalu.
Dilansir dari AFP, Departemen Ekonomi dan Pariwisata Dubai menyebut, jumlah kunjungan itu naik sebesar 32 persen. Pencapaian itu disebut sebagai perubahan haluan yang luar biasa di tengah tantangan global yang berkelanjutan.
Sayangnya, kali ini Dubai tak hanya harus melawan virus COVID-19 tetapi juga serangan rudal yang dilancarkan pemberontak Yaman di Uni Emirat Arab. Dubai sendiri menjadi salah satu anggotanya dan telah memicu peringatan perjalanan dari Amerika Serikat dan Inggris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serangan rudal dan pesawat tak berawak oleh pemberontak Huthi di Yaman telah mengguncang citra negara Teluk itu sebagai surga stabilitas di tengah gejolak Timur Tengah.
Dubai sendiri dikenal sebagai tempat wisata para sultan. Dubai menjadi rumah dari menara tertinggi di dunia, hotel super mewah, dan klub malam megah. Mereka telah menjadi tuan rumah Expo sejak 1 Oktober 2020 hingga 31 Maret mendatang.
Emirat yang mewah merupakan pusat perdagangan dan rekreasi di mana pariwisata merupakan pilar ekonomi mampu menarik 16,7 juta wisatawan besar-besaran dari Timur dan Barat pada 2019, sebelum pembatasan COVID-19.
Saat ini jumlah kasus COVID-19 mencapai 850.000, di mana 2.250 meninggal dunia.
(pin/pin)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan