Pengelola Hotel Bersuka Cita Sambut Penerbangan Langsung dari LN ke Bali

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pengelola Hotel Bersuka Cita Sambut Penerbangan Langsung dari LN ke Bali

Sui Suadnyana - detikTravel
Senin, 07 Feb 2022 05:02 WIB
Ilustrasi penerbangan
Bali buka penerbangan langsung dari luar negeri. (Sui Suadnyana/detikcom)
Badung -

Pengelola hotel di Bali gembira menyambut direct flight atau penerbangan langsung dari luar negeri (LN) ke Pulau Dewata. Menjadi angin segar bagi pariwisata Bali.

"Ya pastinya (gembira menyambut adanya penerbangan langsung dari luar negeri). Setidak-tidaknya, memberikan angin segar, sedikit harapan lebih besar," kata General Manager (GM) Hotel Four Points by Sheraton Bali Ungasan Akhmad Fadholi, Minggu (6/2/2022).

Ya, sejumlah maskapai dikabarkan membuka direct flight ke Bali. Maskapai Garuda Indonesia dengan pesawat Airbus A330-300 dengan nomor penerbangan GA-881 dari Narita, Jepang mendarat perdana di Bandar Udara (Bandara) Internasional I Gusti Ngurah Rai pada Kamis (3/2).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain Garuda Indonesia, Singapore Airlines akan membuka kembali penerbangan komersial harian dari Singapura ke Bali. Penerbangan perdana dimulai 16 Februari 2022.

SIA akan mengoperasikan pesawat Boeing B787-10 berkapasitas 337 kursi pada rute ini. Armada Boeing 787-10 menampilkan produk kabin regional SIA yang baru dan terdiri dari 36 kursi business class dan 301 kursi economy class.

ADVERTISEMENT

Akhmad Fadholi menyebut direct flight ke Bali sebagai angin segar karena rencana tersebut sepanjang 2021 tidak terwujud sama sekali. Sementara pada awal 2022 ini, direct flight ke Bali sudah menjadi kenyataan.

"Kemarin sepanjang 2021 kan hanya sebatas wacana saja kan. Oh mau dibuka, eh enggak jadi. Kalau (sekarang) ini kan benar-benar realisasinya sudah mulai terlihat gitu. Jadi pasti ini memberikan harapan yang lebih besar lah," kata dia.

Selain direct flight dari Jepang dan Singapura, Akhmad Fadholi juga menginginkan ada direct flight dari berbagai negara lain. Terlebih sebelum pandemi COVID-19, ada beberapa maskapai asing yang tidak perlu transit di Jakarta dan bisa langsung ke Bali.

Berbagai maskapai tersebut yakni Korean Air, Philippine Air, Emirates hingga Qatar Airways. Karena itu, Akhmad Fadholi menilai, negara-negara dari maskapai itu berasal sangat berpeluang untuk menjadi penyuplai wisatawan ke Bali.

"Korea Selatan misalkan, kan salah satu negara Asia yang angka COVID-nya terendah. Jadi mungkin itu juga bisa dipersiapkan," kata dia.

"Seperti semua teman-teman hotel di Bali, kalau 2022 itu negara-negara yang sangat berpeluang untuk masuk ke Bali (yaitu) Jepang, Korea Selatan," dia menambahkan.

Bagi Akhmad Fadholi, China sebetulnya juga berpeluang untuk membuka penerbangan langsung ke Bali. Sebagai negara awal pandemi, Negeri Tirai Bambu itu pulih paling awal dibandingkan negara-negara yang lainnya.

Sementara di luar Asia, negara-negara yang berpeluang membuka direct flight ke Bali yakni Eropa Timur. Sebab kasus COVID-19 di berbagai negara itu cenderung datar.

"Di luar Asia, mungkin negara-negara Eropa Timur malahan (yang berpeluang direct flight ke Bali). Karena kalau Eropa barat dari mulai Italia (dan) Inggris kan angkanya (COVID-19) malah naik. Sementara, kalau di Eropa timur malah cenderung datar," kata dia.

Sementara itu, Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia Dony Oskaria menegaskan bahwa setelah adanya direct flight dari Narita, Jepang ke Bali, negeri tetangga Singapura menjadi target berikutnya. Maskapai Singapore Airlines dan Batik Air bakal mondar-mandir Singapura-Bali.

"Perjanjian kita Batik dan SQ yang akan terbang juga dari ke Bali mulai tanggal 16," kata dia.




(fem/fem)

Hide Ads