Arkeolog menemukan berpuluh ribu kepingan tembikar yang menunjukkan kehidupan Mesir kuno. Di antara kepingan tersebut ada yang ditulis murid masa kuno.
Dilansir dari CNN, Senin (14/2/2022) sebanyak lebih dari 18 ribu keping tembikar ditemukan para arkeolog di situs Athribis, sebuah pemukiman kuno yang dibangun sekitar 200 kilometer sebelah utara Luxor. Semua kepingan ini berisi tulisan yang menggambarkan kehidupan Mesir kuno.
Menurut para peneliti di Universitas Tubingen Jerman, yang melakukan penggalian, fragmen ini berusia 2.000 tahun dengan beragam catatan yang tertulis. Termasuk kuitansi, teks sekolah, informasi perdagangan dan daftar nama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditandai dengan tinta menggunakan alang-alang atau tongkat berlubang, potongan tembikar yang ditemukan yang dikenal sebagai ostraca adalah sisa-sisa guci atau bejana yang digunakan sebagai bahan tulis.
![]() |
Sekitar empat perlima dari fragmen itu bertuliskan Demotik, salah satu dari tiga skrip kuno yang ditampilkan di Batu Rosetta. Hieroglif Yunani, Arab dan Mesir juga termasuk di antara skrip lain yang ditemukan di ostraca.
Menurut Profesor Christian Leitz dari Universitas TΓΌbingen, yang memimpin penggalian bersama tim dari Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir mengatakan banyak potongan tembikar berasal dari sekolah kuno.
"Ada daftar bulan, angka, masalah aritmatika, latihan tata bahasa dan 'abjad burung' setiap huruf diberi nama burung yang namanya dimulai dengan huruf itu," kata Leitz dalam siaran pers.
Ratusan potongan tembikar juga menampilkan simbol tunggal yang diulang di depan dan belakang, yang diyakini para arkeolog sebagai bukti 'murid nakal' yang disuruh menulis baris. Fragmen lainnya termasuk gambar anak-anak dari tiga bentuk manusia, serta representasi bergambar dewa, figur geometris dan hewan seperti kalajengking dan burung layang-layang.
![]() |
Universitas juga mengatakan sangat jarang menemukan volume besar ostraca. Kuantitas serupa hanya ditemukan sekali sebelumnya, di dekat Lembah Para Raja di Luxor.
Informasi untuk traveler, situ ini terletak di dekat kota Sohag saat ini tepatnya di tepi barat Sungai Nil. Athribis telah menjadi subjek penggalian selama lebih dari 100 tahun, tetapi penelitian yang lebih intensif di situs seluas 30 hektar dimulai pada tahun 2003, ketika Universitas TΓΌbingen dan Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir meluncurkan Proyek Athribis.
Investigasi berpusat pada sebuah kuil yang dibangun oleh firaun Ptolemy XII dan kemudian didekorasi oleh kaisar Romawi berturut-turut. Kuil ini telah dibuka untuk pengunjung, sedangkan situs arkeologi yang lebih luas berisi sisa-sisa pekuburan, tambang, dan pemukiman manusia.
(sym/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol