Penerbangan hantu menjadi hal yang umum di awal pandemi karena permintaan menurun drastis. Namun, fenomena itu masih terjadi hingga sekarang. Mengapa?
Jadi masih ada begitu banyak pesawat kosong atau hampir kosong melintasi cakrawala. Karena jadwal maskapai tetap terikat pada kewajiban kontrak agar terus terbang.
Masalahnya, hampir dua tahun berlalu, mereka masih menghantui langit di atas kita. Faktanya, ada lebih dari 100.000 penerbangan hantu akan berlayar di atas langit Eropa di musim dingin ini, menurut analisis terbaru dari Greenpeace.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kerusakan iklim, klaim kelompok lingkungan itu. Aktivitas itu setara dengan emisi tahunan lebih dari 1,4 juta mobil. Angka-angka Greenpeace berasal dari wawancara bulan Desember dengan CEO Lufthansa Carsten Spohr.
Dia memperingatkan bahwa Grup Lufthansa menghadapi prospek 18.000 penerbangan berlebihan selama musim dingin, enam bulan untuk mempertahankan slotnya di bawah aturan Eropa.
Atas dasar bahwa lalu lintas udara Lufthansa menyumbang 17% dari pasar Eropa, Greenpeace memperhitungkan jumlah total penerbangan hantu Eropa akan menghasilkan 2,1 juta ton CO2.
Analisis tersebut telah memicu gelombang kemarahan. Juru kampanye Greta Thunberg menegaskan bahwa Brussels Airlines (bagian dari grup Lufthansa) memiliki 3.000 penerbangan yang tidak perlu untuk mempertahankan slot bandara.
Di Inggris, sebuah petisi diluncurkan, meminta pemerintah untuk menghentikan penerbangan yang tidak berpenghuni.
Lufthansa, sementara itu, mengatakan sedang melakukan yang terbaik untuk mengisi semua pesawatnya. Mereka juga tengah berjuang untuk menyeimbangkan kekacauan Covid dengan kebutuhan untuk mempertahankan slotnya.
"Penerbangan yang tidak perlu bukanlah penerbangan kosong atau hantu," kata juru bicara maskapai kepada CNN.
"Itu adalah penerbangan terjadwal yang dipesan dan terdampak buruk karena pandemi. Meskipun permintaan buruk, Lufthansa Group Airlines harus mengoperasikan penerbangan ini untuk terus mengamankan hak lepas landas dan mendarat di hub dan bandara utama UE," imbuh maskapai.
Oktober lalu, industri penerbangan berjanji pada pertemuan tahunan Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) untuk mencapai nol emisi karbon pada tahun 2050.
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol