Pekan lalu, heboh wisatawan yang merasa ditipu oleh travel agent di Labuan Bajo. Si traveler merasa ditipu Rp 12 juta untuk perjalanan wisata selama 3 hari 2 malam untuk 6 pack di Labuan Bajo.
Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Nusa Tenggara Timur (NTT) meminta agar wisatawan yang hendak berwisata ke Labuan Bajo agar mewaspadai agen perjalanan wisata ilegal yang menawarkan layanan secara digital.
"Wisatawan jangan mudah terbuai dengan tawaran atau promosi berwisata karena banyak agen-agen liar, yang ilegal beroperasi, yang pada akhirnya merugikan wisatawan sendiri," kata Ketua Asita NTT Abed Frans seperti dikutip dari Antara, Minggu (20/2/2022).
Pihaknya menginginkan agar peristiwa penelantaran sejumlah wisatawan seperti yang terjadi di Labuan Bajo, tidak terjadi lagi di berbagai destinasi wisata lain di NTT.
Abed Frans mengatakan munculnya peristiwa seperti ini merupakan bagian dari masalah digitalisasi, yang menghadirkan banyak kemudahan, namun dapat disalahgunakan oknum yang tidak bertanggung jawab, termasuk yang menyediakan layanan perjalanan wisata secara ilegal.
"Banyak agen-agen liar yang memang hingga saat ini cukup sulit ditangani karena beroperasi secara digital. Mereka tidak berwujud, tidak memiliki kantor dan karyawan, dan beroperasi dengan bebasnya di dunia maya," katanya.
Abed Frans meminta warga yang hendak berwisata ke NTT agar mewaspadai agen-agen perjalanan wisata ilegal dengan tidak mudah mempercayai tawaran yang disebarkan secara digital.
Gunakanlah jasa agen-agen perjalanan wisata yang banyak dan beroperasi secara resmi, sehingga jika terjadi persoalan di lapangan maka ada penanggung jawab yang jelas, katanya.
Lebih lanjut Asita NTT juga mendorong agar pemerintah secara nasional bisa menangani tatanan digitalisasi secara baik untuk meminimalisir terjadinya penyalahgunaan yang merugikan masyarakat termasuk di sektor pariwisata.
"Persoalan layanan berwisata ilegal ini memang menjadi tanggung jawab bersama, tidak hanya pemerintah dan pelaku industri wisata di NTT, tetapi secara nasional juga memang harus ada edukasi yang menyeluruh," katanya menambahkan.
Prilaku agen perjalanan ini tentunya dapat menurunkan kredibilitas pariwisata Labuan Bajo dengan destinasi unggulan yang sudah mendunia yaitu Taman Nasional Komodo.
Oleh karena itu, perlu dicarikan solusi yang tepat agar peristiwa serupa tak lagi terjadi di masa datang, karena dapat memberikan dampak negatif bagi citra Labuan Bajo di mata wisatawan.
Daftar Agen Resmi Labuan Bajo.
Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores Shana Fatina sebelumnya menegaskan pentingnya pengetahuan wisatawan untuk memiliki referensi daftar travel agent/tour operator resmi dalam melakukan kegiatan berwisata.
"Kami sudah mendata travel agent resmi yang bisa diakses teman-teman wisatawan. Data ini kami siapkan melalui akses registrasi online untuk mempermudah akses wisatawan terhadap travel agent resmi dan sekaligus upaya kami menghindarkan wisatawan dari hal-hal yang merugikan mereka saat berlibur ke Labuan Bajo," ujar Shana.
Shana pun membagikan tips agar wisatawan bisa liburan ke Labuan Bajo dengan aman dan nyaman di masa pandemi ini.
"Yang pertama rencanakan perjalanan dengan matang, dari waktu, budget perjalanan dan tentunya akomodasi yang sesuai," ujarnya.
Selanjutnya paling penting, jika gunakan jasa travel agent pilihnya yang resmi dan terdaftar. Legalitas bisa dicek di https://registration.labuanbajoflores.id/export/list-ta-to . Setelah itu melalukan registrasi online untuk melihat kapasitas destinasi yang dituju (https://registration.labuanbajoflores.id/)
"Setelah semua disiapkan, pastikan Anda sudah divaksinasi, menyiapkan hasil tes negatif antigen/PCR sebelum keberangkatan, mengisi eHac saat kedatangan dan terakhir menjaga kebersihan dan keamanan diri selama perjalanan," pungkas Shana.
Simak Video "Video: Momen Uskup Labuan Bajo Pimpin Ibadat Jalan Salib untuk Tahanan"
(ddn/fem)