Perilaku rusa di Taman Wisata Alam (TWA) Cagar Alam Pangandaran yang memakan sampah, dapat disebabkan perilaku wisatawan yang sering memberi mereka makanan. Ini dikritik pecinta satwa.
Tak cuma rusa, monyet juga keluar kawasan dan memakan tisu, kertas, bahkan pembalut di tong sampah.
"Kasihan sering lihat monyet kok makannya kertas, makanan bekas," kata salah satu warga sekitar Cagar Alam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pecinta hewan reptil Pangandaran Vina mengatakan, jika dilihat dari habitatnya di cagar alam. Padahal banyak rumput banyak pepohonan. Sebetulnya tidak kekurangan makanan.
"Tapi kenapa monyet dan rusa bisa keluar kawasan," ucapnya saat dihubungi DetikJabar, Kamis (24/2/2022).
Menurutnya kebiasaan atau perilaku mereka bisa berubah ketika ada campur tangan kita (manusia).
"Misal kita memberi makan yang bukan makanannya, akhirnya dia terbiasa kan mencari makanan tersebut sampe keluar," kata Vina yang juga founder Zeround Edu Park
Sebaiknya lebih di tegaskan lagi kepada pengunjung cagar alam untuk tidak memberi makan dan tidak berinteraksi agar perilaku dan kebiasaan asli mereka tidak berubah. "Kan kalo untuk kawasan cagar alam sendiri hewan dibiarkan liar," ucapnya.
Dia mengatakan, jika perawatan hewan di Cagar Alam baiknya cukup dengan memastikan ketersediaan makanan dan sumber airnya saja.
Ditempat terpisah Kepala Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resort Kabupaten Pangandaran Uking Iskandar menyampaikan bahwa, himbauan dan larangan-larangan sebetulnya sudah dilakukan sejak dari dulu.
"Untuk satgas itu gak ada. Kita hanya pasang plang-plang saja. Karena Hewan lepas liar. Himbauan kepada pengunjung dilarang ngasih makan rusa, kera, biarkan dia hidup secara alami sudah jelas. Tapi pengunjung menganggap bahwa hal tersebut adalah sebuah atraksi wisata. Tapi tidak sadar malah merubah perilaku kera dan rusa," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di Detik Jabar. Simak berita seputar Bandung dan daerah Jawa Barat lainnya di link ini.
(pin/pin)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan