Kawanan rusa yang berasal dari Taman Wisata Alam (TWA) Cagar Alam Pangandaran masuk kawasan pantai untuk mencari makan. Rusa-rusa itu pun makan dari tumpukan sampah sisa wisatawan.
Deni Diansyah (31) wisatawan asal Tasikmalaya mengaku miris melihat kerumunan rusa yang makan sisa makanan manusia. "Selain itu badan rusa terlihat lusuh dan kotor seperti tak terurus," ucapnya.
"Ya saya kasihan aja mereka sampai mencari makan segitunya, sampai keluar kawasan cagar alam," kata Deni kepada DetikJabar Kamis (24/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari pantauan detikcom di pantai Pangandaran, memang beberapa rusa terlihat keluar kawasan TWA Cagar Alam dan bahkan masuk ke daerah permukiman warga.
![]() |
Selain Rusa, ada kawanan monyet yang juga sering keluar kawasan cagar alam. Bahkan kadang usil dengan wisatawan dengan makan bekal yang dibawa.
Kepala Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resort Kabupaten Pangandaran Uking Iskandar mengatakan, kawanan rusa memang sering keluar kawasan TWA Cagar Alam karena memang pembatasnya terbatas.
"Bagaimana mereka tidak moncer keluar kawasan, jika pembatasnya terbuat dari kayu yang mudah lapuk," kata Uking saat ditemui di Cagar Alam.
Menurut dia selain pembatas, memang perilaku rusa berubah saat banyak wisatawan yang ngasih makan langsung. "Seharusnya para rusa itu dibiarkan cari makan sendiri, tapi mungkin karena perilakunya sering berhadapan dengan wisatawan dan ekosistem rantai makanan yang tak sehat," ucapnya.
![]() |
Akibatnya karena pager jebol atau pembatas pantai, kawanan rusa terbiasa mungut sampah diluar kawasan cagar alam untuk cari makan. "Bukan salah urus namun perubahan perilaku, pikir saya pakan di dalam cukup. Karena kebiasaan keluar, mereka jadi senang," kata Uking.
Dia mengatakan satu-satunya jalan jika ingin mereka tetap dalam kawasan dengan cara memasang pagar pembatas pantai.
"Sudah mengajukan kepada anggota DPR RI Dapil Jabar Ono Surono minta pagar antara Jojontor Barat sampai Pasir Putih. Dengan ukuran 270 meter di pantai Barat dan 185 meter di Pantai Timur," ucapnya.
![]() |
Dia juga mengatakan bahwa persedian pakan sangat cukup, karena memang kebiasaan rusa terlalu sering keluar. "Dikasih makan pengunjung kangkung dan sayuran. Jadi mereka ketagihan," jelas uking.
"Sudah mengajukan juga kepada ketua DPRD Pangandaran dan bahkan kepada Dirjen kami beberkan. Namun belum ada tindaklanjut dari pihak terkait soal pengurusan TWA Cagar Alam yang berpotensi menjadi daya tarik wisata," ucapnya.
Ketua DPRD Kabupaten Pangandaran Asep Noordin mengatakan, belum ada tindak lanjut lebih. Karena nanti akan kita kaji dulu. "Nanti kita perlu berembuk dengan pihak BKSDA TWA Cagar Alam," katanya.
"Memang betul saat ini kunjungan ke cagar alam Pangandaran sangat landai, bahkan sepi," ucapnya.
Baca juga: Tugu Marlin Ikon Pangandaran, Ini Maknanya |
Artikel ini telah tayang di Detik Jabar. Simak berita seputar Bandung dan daerah Jawa Barat lainnya di link ini.
(pin/pin)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol