Tempat Perburuan Berusia 9.000 Tahun Ditemukan di Yordania

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tempat Perburuan Berusia 9.000 Tahun Ditemukan di Yordania

Femi Diah - detikTravel
Sabtu, 26 Feb 2022 16:57 WIB
Kompleks perburuan tertua ada di Yordania
Kompleks perburuan tertua ada di Yordania (CNN)
Amman -

Sebuah kompleks Neolitikum dengan ukiran batu berusia 9.000 tahun ditemukan di gurun tenggara Yordania. Diyakini sebagai kompleks perburuan.

Dikutip dari CNN, temuan itu diumumkan pada hari Selasa (22/2/2022) pada konferensi pers yang diadakan oleh Kementerian Pariwisata dan Purbakala Yordania.

Situs itu diyakini sebagai instalasi ritual unik yang didedikasikan untuk berburu rusa. Di sana juga ada perangkap batu raksasa yang dikenal sebagai layang-layang gurun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para peneliti menyebutnya sebagai patung buatan manusia skala besar tertua di dunia.

Penemuan terbaru dilakukan pada Oktober 2021 oleh Proyek Arkeologi Badia Tenggara (SEBAP). Proyek tersebut dipimpin oleh Mohammad B. Tarawneh dan Wael Abu-Azizeh, yang telah menyelidiki wilayah tersebut selama dekade terakhir.

ADVERTISEMENT

Perangkap berburu layang-layang gurun itu terdiri dari dinding batu panjang sebagai tempat menjebak mangsa ke kandang. Di sanalah hewan-hewan itu diperangkap kemudian diikat.

Penemuan pertama benda-benda arkeologi itu dilakukan oleh tim di daerah Jibal al-Khashabiyeh pada tahun 2013.

Kemudian, ditemukan tempat perkemahan yang digunakan oleh para pemburu yang hidupnya berpusat di sekitar layang-layang gurun dan penangkapan hewan buruan.

Sementara itu, penduduk tinggal di gubuk melingkar semi-bawah tanah. Sebelumnya, tembikar dan tulang binatang sudah ditemukan lebih dulu.

Para arkeolog mengatakan penemuan baru itu memberikan wawasan tentang ekspresi kreatif dan spiritual orang-orang kuno ini. Ini terdiri dari dua pahatan batu, yang diberi nama Ghassan dan Abu Ghassan. Yang lebih tinggi dari keduanya, dengan ukuran 112 cm, telah diukir dengan representasi layang-layang gurun yang digabungkan dengan sosok manusia, sedangkan yang lebih kecil, dengan ukuran 70 cm, memiliki wajah manusia yang sangat detail.

Temuan lain termasuk batu altar ritual, perapian, koleksi sekitar 150 fosil laut yang ditata dengan cermat, serta patung-patung hewan dan benda-benda batu yang dibuat dengan hati-hati.

"Ini adalah satu-satunya model arsitektur dari jenisnya yang diketahui hingga saat ini di seluruh dunia dalam konteks Neolitikum," kata SEBAP dalam sebuah pernyataan.

Ukiran antromorfik langka ini adalah beberapa ekspresi artistik tertua di Timur Tengah. Tim juga menyebut bahwa altar dan perapian di sana kemungkinan besar digunakan untuk persembahan korban.

"Simbolisme sakral dan kinerja ritual yang dibuktikan kemungkinan besar ditujukan untuk memanggil kekuatan supernatural untuk perburuan yang sukses dan kelimpahan mangsa untuk ditangkap," kata SEBAP.

"Ini memberi cahaya baru pada simbolisme, ekspresi artistik, serta budaya spiritual dari populasi Neolitikum yang sampai sekarang tidak diketahui dan mengkhususkan diri dalam perburuan massal kijang menggunakan layang-layang gurun."

Kuil paling awal yang diketahui dalam sejarah manusia adalah kompleks Gobekli Tepe di tenggara Anatolia, Turki, dan diyakini dibangun oleh pemburu-pengumpul. Struktur batu berusia 11.500 tahun ditemukan oleh arkeolog Jerman Dr. Klaus Schmidt pada tahun 1994 dan lebih tua dari Stonehenge.

Simak juga 'Penampakan Lubang-lubang Raksasa Bermunculan di Tepi Laut Mati':

[Gambas:Video 20detik]



(fem/ddn)

Hide Ads