Profil Antonov AN-225 Mriya, Pesawat Terbesar Dunia yang Dihancurkan Rusia

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Profil Antonov AN-225 Mriya, Pesawat Terbesar Dunia yang Dihancurkan Rusia

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Senin, 28 Feb 2022 09:30 WIB
Jakarta -

Pesawat terbesar di dunia dilaporkan hancur di Ukraina. Antonov AN-225 Mriya, telah dihancurkan selama invasi Rusia ke Ukraina, menurut pejabat Ukraina.

Aksi ini menimbulkan kekhawatiran dan kesedihan bagi pecinta dunia penerbangan. Pesawat kargo yang begitu besar itu bernama "Mriya," atau "mimpi" di Ukraina.

Kata pihak berwenang Ukraina, Antonov AN-225 Mriya terakhir kali diparkir di lapangan terbang di dekat Kiev ketika diserang oleh penduduk Rusia. Pemerintah menambahkan bahwa mereka akan membangun kembali pesawat itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rusia mungkin telah menghancurkan 'Mriya' kita. Tapi mereka tidak akan pernah bisa menghancurkan impian kita tentang negara Eropa yang kuat, bebas dan demokratis. Kita akan menang!" tulis Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, di Twitter, melansir CNN Senin (28/2/2022).

Belum ada konfirmasi independen mengenai kehancuran pesawat tersebut. Sebuah tweet dari Perusahaan Antonov mengatakan tidak dapat memverifikasi "kondisi teknis" pesawat sampai diperiksa oleh para ahli.

ADVERTISEMENT

Perusahaan pertahanan negara Ukraina, Ukroboronprom, yang mengelola Antonov, pada hari Minggu mengeluarkan pernyataan yang mengatakan pesawat itu telah dihancurkan. Tapi mereka akan dibangun kembali dengan biaya sebesar USD 3 miliar.

antonov an-255 mriyaPesawat terbesar di dunia Antonov AN-225 Mriya (Foto: CNN)

"Restorasi diperkirakan memakan waktu lebih dari 3 miliar dolar AS dan lebih dari 5 tahun," kata pernyataan itu.

"Tugas kami adalah memastikan bahwa biaya ini ditanggung oleh Federasi Rusia, yang telah menyebabkan kerusakan yang disengaja pada penerbangan Ukraina dan sektor kargo udara," imbuh mereka.

Dalam pernyataan selanjutnya, perusahaan mengatakan pesawat itu berada di dekat Kiev pada 24 Februari dan sedang menjalani perawatan.

"Menurut direktur Antonov Airlines, salah satu mesin dibongkar untuk diperbaiki dan pesawat tidak bisa lepas landas hari itu, meskipun perintah yang sesuai telah diberikan," katanya.

Pasukan Rusia mengklaim telah merebut lapangan terbang Hostomel, tempat AN-225 berada, pada hari Jumat. Tim CNN di lapangan menyaksikan pasukan lintas udara Rusia mengambil posisi.

antonov an-255 mriyaAntonov AN-255 Mriya (Foto: CNN)

Jika dikonfirmasi, serangan itu akan menandai akhir yang mengejutkan bagi sebuah pesawat yang telah beroperasi lebih dari 30 tahun sejak zaman Uni Soviet.

Antonov AN-225 Mriya dirancang untuk membantu mengangkut bantuan lewat udara selama krisis di negara lain. Setelah gempa bumi Haiti 2010, pesawat itu mengirimkan pasokan bantuan ke tetangga Republik Dominika.

Selama masa-masa awal pandemi Covid, Antonov AN-225 Mriya digunakan untuk mengangkut pasokan medis ke daerah-daerah yang terkena dampak.

Popularitasnya di dunia penerbangan membuatnya sering menarik banyak orang ke mana pun ia pergi, terutama ketika ia tampil sebagai bintang di pertunjukan udara.

Sampai hari ini, Antonov AN-225 Mriya tetap menjadi pesawat terberat yang pernah dibuat. Didukung oleh enam mesin turbofan, ia memiliki berat muatan maksimum 250 ton.

Hanya satu An-225 yang pernah dibuat oleh perusahaan Antonov yang berbasis di Kiev. Pesawat itu pertama kali terbang pada tahun 1988 dan telah beroperasi sejak saat itu.

Konstruksi dimulai pada pesawat kedua, tetapi tidak pernah selesai. Kisah An-225 dimulai kembali pada tahun 1960 dan 70-an ketika Uni Soviet terkunci dalam perlombaan ke luar angkasa dengan Amerika Serikat.

Pada akhir tahun 1970-an, muncul kebutuhan untuk mengangkut muatan besar dan berat dari tempat perakitan mereka ke Baikonur Cosmodrome. Itu merupakan pelabuhan antariksa yang luas di gurun pasir Kazakhstan, landasan peluncuran untuk perjalanan ruang angkasa perintis Yuri Gagarin pada tahun 1961.

Kargo yang dimaksud adalah pesawat ruang angkasa Buran, jawaban Uni Soviet untuk pesawat ulang-alik NASA. Pada saat itu tidak ada pesawat yang mampu mengangkutnya, lalu perusahaan Antonov diperintahkan untuk mengembangkannya.

(msl/rdy)

Hide Ads