9. Wizz Air Abu Dhabi
Wizz Air Abu Dhabi merupakan maskapai penerbangan berbiaya rendah baru berbasis di UEA yang didirikan sebagai usaha patungan antara ADQ milik negara (sebelumnya Abu Dhabi Developmental Holding Company) dan Wizz Air Holdings. Maskapai ini didirikan untuk menempati pasar yang berkembang di Timur Tengah, Afrika, dan anak benua India.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jozsef VΓ‘radi, CEO Wizz Air, percaya bahwa maskapai ini dapat memiliki hingga 100 pesawat dalam armadanya dalam waktu sekitar 15 tahun. Penerbangan pertama lepas landas dari Abu Dhabi ke Athena pada 15 Januari 2021.
Saat ini, maskapai ini terbang ke Armenia, Albania, Azerbaijan, Bulgaria, Bahrain, Bosnia & Herzegovina, Siprus, Georgia, Yunani, Mesir, Georgia, Israel, Kazakhstan, Moldova , Oman, Serbia, Ukraina, UEA, dan banyak lagi. Maskapai ini saat ini memiliki empat armada A321neos.
10. Air Premia
Air Premia adalah maskapai hybrid yang berbasis di Seoul, Korea Selatan dan didirikan oleh Kim Jong-Chul, mantan presiden Jeju Air. Maskapai ini didirikan pada Juli 2017 dan mulai beroperasi pada Agustus 2021. Berbasis di Bandara Internasional Incheon, Seoul, dan saat ini hanya memiliki satu armada pesawat.
Maskapai ini awalnya berencana menambah tiga pesawat 787-9 ke armadanya yang disewa dari Aircraft Lease Corporation (ALC). Penerbangan awal akan ke tujuan regional Asia. Maskapai ini telah merencanakan untuk mengoperasikan penerbangan ke Amerika Serikat dan Australia.
11. EGO Airways
EGO Airways telah beroperasi sebagai charter sejak 2019 dan Airways diperkirakan akan diluncurkan pada Maret 2021 sebagai maskapai terjadwal di pasar domestik Italia. Maskapai ini saat ini memiliki satu Embraer E190, tetapi mengharapkan untuk meningkatkan ukuran armadanya akhir tahun ini.
12. Super Air Jet
Super Air Jet merupakan maskapai domestik berbiaya rendah di Indonesia yang didirikan pada Maret 2021 silam. Saat ini Super Air Jet telah melayani 17 penerbangan ke kota-kota besar di Indonesia.
13. Vietravel Airlines
Ini adalah maskapai penerbangan yang melayani pasar rekreasi Vietnam dan dimiliki oleh grup Vietravel Holding. Ia mendapatkan AOC pada Desember 2020 dan penerbangan pertamanya pada Januari. Vietravel Airlines hanya mengoperasikan penerbangan domestik sejauh ini.
14. Burundi Airlines
Meski belum terbang, Burundi Airlines kini telah resmi berbadan hukum. Maskapai baru ini 92% milik pemerintah dan dibangun di atas warisan mendiang Air Burundi, yang berhenti terbang pada 2009. Rupanya, sebelum kehancurannya, Air Burundi telah menerima pesawat Xian MA60 buatan China, yang mungkin (atau mungkin tidak) digunakan sekarang oleh maskapai baru.
15. Uep Airways
Uep Airways dipimpin oleh mantan pilot pesawat tempur Harrier Spanyol. Menurut laporan media, maskapai baru ini akan memiliki armada 3 pesawat ATR-72 yang dioperasikan oleh Swiftair.
Ini akan fokus pada koneksi antara tiga pulau utama Balearic, Majorca, Minorca dan Ibiza. Karena Air Europa akan diserap oleh Iberia (dan IAG), beberapa pulau khawatir tentang potensi pengurangan konektivitas antar pulau. Menariknya, maskapai ini akan bersaing di pasar yang sama dengan maskapai pesawat amfibi baru Islas AIr, yang juga ditampilkan dalam daftar ini.
(sym/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!