Fenomena getok harga di warung-warung Puncak menjadi sorotan pada beberapa waktu lalu. Kini, apakah fenomena itu sudah tiada lagi?
Kami bertanya lagi pada beberapa pedagang yang ada di kawasan Masjid Atta'Awun Puncak. Kata salah satu pedagang, Desi (22), harga-harga makanan juga minuman di lapak mereka dirasa normal.
"Tidak ada getok harga lagi, karena minuman kami jual dari harga Rp 5-8 ribu. Makanan Rp 15-30an ribu dan itu pun bentuknya tongseng atau sate," kata dia, saat ditemui Kamis (3/3/2022).
"Jadi memang sudah tidak ada lagi getok harga di sekitar sini. Setahu saya tidak ada. Normal lah semua harganya," imbuh dia.
Di sisi lain, ia mengaku berjualan saat terjadi macet abadi pada akhir pekan lalu di kawasan Puncak. Meski pengunjung membeludak, dirinya tak terlalu merasakan peningkatan penjualan.
"Karena yang jualan di sini kan ada banyak. Kalau saya sendiri pas jaga itu ada sekitar 50 orang yang jajan, tapi ya keluar masuk," terang dia.
Pedagang Puncak lewatkan momen berharga
Pedagang lainnya, Hayi (41), malah tidak berjualan saat terjadi macet berkepanjangan saat akhir pekan lalu. Padahal, ia bisa menjual kacang tanah rebus hingga puluhan kilo jika terjadi kepadatan.
"Saya sudah 4 tahunan. Karena minggu kemarin atau sebelumnya sepi jadi saya malas jualan dan milih ke acara keluarga. Eh malah rame banget," kata dia menyesal.
"Biasanya kalau jualan per hari itu bisa habis 50-70 kg. Bisa lebih kalau macetnya lama. Saya jual kacang tanah Rp 10 ribu per gelas. Harga yang wajarlah ya," terang dia.
Simak Video "Video: 88 Ribu Kendaraan Masuki Kawasan Puncak di H+2 Lebaran"
(msl/ddn)