Saat libur panjang tiba, Puncak menjadi salah satu tempat wisata favorit. Selalu macet, apakah pedagang mendapat untung?
Rupanya pedagang tak mendapat untung dari macet abadi Puncak, Bogor pada akhir pekan lalu. Arus yang stagnan selama berjam-jam tak terlalu berpengaruh bagi dengan mereka
Mereka yang mengakuinya adalah pedagang kaki lima di sekitar Masjid Atta'Awun Puncak. Tim juga bertanya pada warung makan di pinggir jalan alternatif Gunung Geulis, Kabupaten Bogor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya jaga dari pagi sampai sore. Sama penjualannya di hari-hari libur biasa dibanding pas macet banget kemarin Minggu," kata Desi (22) yang berdagang di area bawah Masjid Atta'Awun, tepatnya di sekitar Riung Gunung, Kamis (3/3/2022).
"Untung kami sama karena banyak yang di sini. Jadi ya bagi-bagi dengan yang lain," kata dia.
![]() |
Desi sudah bekerja setengah tahun di lapaknya itu. Kata dia, warung tempatnya bekerja buka selama 24 jam.
"Kalau ada penutupan kita tertib. Tahun baru itu nggak jualan, selama tiga hari itu. Tapi pas Natal masih jualan," kata dia.
Sementara itu, keterangan yang hampir sama diutarakan oleh Irma (37). Ia berdagang di Gunung Geulis dan terlalu berpengaruh penjualannya meski ada macet abadi di Puncak.
![]() |
"Saya jaga habis zuhur sampai habis maghrib pas ada macet banget kemarin. Kalau di sini nggak begitu ramai cuma limpahan biasanya. Kalau di sana penuh banget baru ke sini," terang dia.
"Jadi ya biasa saja untung kami. Tapi memang kalau di akhir pekan lebih banyak yang mampir," imbuh dia.
Simak Video 'One Way Berakhir, Lalin di Puncak Dibuka Dua Arah Jelang Malam':
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol