Ketika "Putin" Jadi Bulan-bulanan di Museum Prancis

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ketika "Putin" Jadi Bulan-bulanan di Museum Prancis

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Sabtu, 05 Mar 2022 13:58 WIB
Russian President Vladimir Putin listens to St. Petersburgs governor Alexander Beglov during their meeting in the Kremlin in Moscow, Russia, Tuesday, March 1, 2022. (Alexei Nikolsky, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)
Presiden Rusia Vladimir Putin (Alexei Nikolsky, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)
Paris -

Museum Grevin di Paris, Prancis pada Selasa lalu (1/3) waktu setempat memindahkan patung lilin Presiden Rusia Vladirmir Putin sebagai protes terhadap invasinya ke Ukraina dan setelah itu dirusak oleh pengunjung selama akhir pekan.

Patung yang dibuat pada tahun 2000 itu dipindahkan ke gudang sampai pemberitahuan lebih lanjut, dan museum sedang mempertimbangkan untuk menggantinya dengan patung Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

"Hari ini tidak mungkin lagi menampilkan karakter seperti dia. Untuk pertama kali dalam sejarah museum kami menarik patung larena peristiwa sejarah yang sedang berlangsung," ujar Direktur Museum Yves Delhommeau pada radio France Bleu seperti dikutip detikTravel dari Reuters, Sabtu (5/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Delhommeau mengatakan, selama akhir pekan patung itu mendapat serangan dari pengunjung dan tampak acak-acakan.

"Mengingat apa yang telah terjadi, kami dan staf kami tidak ingin harus memperbaiki rambut dan penampilannya setiap hari," kata Dehommeau.

ADVERTISEMENT

Seorang juru bicara museum mengatakan, tidak jelas dalam keadaan apa patung itu akan kembali.

Ketika ditanya siapa yang sekarang mungkin menggantikan Putin di tempat kosong antara patung Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping, Delhommeau mengatakan bahwa Presiden Ukraina menjadi kandidat kuat.

"Mungkin Presiden Zelensky akan menggantikannya. Dia telah menjadi pahlawan karena telah melawan dan tidak melarikan diri dari negaranya. Dia bisa dengan sempurna menggantikan posisinya di antara orang-orang hebat dalam sejarah dan hari ini," pungkasnya.

Pada tahun 2014 setelah aneksasi Rusia atas Krimea dari Ukraina, seorang demonstran dengan tulisah bunuh Putin di dadanya yang telanjang bahkan pernah menikam patung itu sampai menghancurkan tengkoraknya sebagai bentuk protes.




(rdy/rdy)

Hide Ads