Pegunungan Bintang merupakan satu kawasan di Papua yang sulit dijangkau. Bukan cuma minyak goreng yang mahal, harga mi instan juga bikin geleng-geleng kepala.
Pegunungan Bintang dijuluki negeri di atas awan. Kawasan ini berada di ketinggian 1.800 hingga 3.000 mdpl, dengan bentang alam lembah terhampar hijau, lekukan pegunungan tinggi, yang selalu ditutupi kabut setiap pagi.
Pegunungan Bintang merupakan kabupaten di pegunungan tengah Papua yang terletak paling timur, berbatasan langsung dengan Provinsi Western, Papua Nugini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama ini, Pegunungan Bintang dikenal sebagai penghasil kopi arabika terbaik, dengan rasa yang khas dan aroma yang kuat.
Untuk menuju dan dari Pegunungan Bintang hanya dapat dilakukan dengan menggunakan transportasi udara. Pesawat jenis ATR melayani penerbangan dari Bandara Sentani ke Bandara Oksibil, ibukota Kabupaten Pegunungan Bintang.
Adapun, dari Oksibil atau Sentani ke distrik-distrik yang terisolir dan terpencar di Pegunungan Bintang menggunakan pesawat terbang kecil jenis cessna grand caravan milik AMA atau Association Mission Aviation yang ber home base di Bandara Sentani.
Pesawat jenis ini dapat mengangkut 2 awak kabin, 9 penumpang dengan maksimal muatan 1.200 kg.
Selain mengangkut penumpang, pesawat perintis ini juga digunakan sebagai pesawat kargo yang dicarter untuk mengangkut sembako dari Sentani, Kabupaten Jayapura.
Tiket pesawat cessna grand caravan dari Sentani ke lapangan terbang Abmisibil, Distrik Okbibab 1.900.000 rupiah. Dari Distrik Okbibab ke Sentani, harga tiket 1.200.000 rupiah.
Harga tiket pesawat dari Oksibil ke Distrik Okbibab 800.000 rupiah, begitu juga dari Distrik Okbibab ke Oksibil harga tiket 800.000 rupiah.
Sementara itu, harga carter pesawat kecil dari Sentani ke lapangan terbang Abmisibil, Okbibab yaitu 35 juta rupiah untuk sekali terbang.
Harga pengiriman sembako menggunakan pesawat perintis dari Bandara Sentani ke Distrik Okbibab, per kg 26.000 rupiah, itupun dengan kapasitas angkut yang terbatas.
Kadang, pemilik kios di Okbibab mencarter pesawat dari Sentani untuk mengirimkan sembako dagangannya. Dengan demikian dapat dipastikan mahalnya harga sembako dan bahan bakar minyak di sana.
Lantas berapa harga sembako dan bahan bakar minyak di distrik-distrik Pegunungan Bintang. Sebagai contoh harga sembako di Distrik Okbibab.
Harga mie instan 10 ribu rupiah per bungkus. Harga beras 50 ribu rupiah per kg. Harga bensin 60 ribu rupiah per liter. Harga minyak goreng 60 ribu rupiah per liter. Air minum dalam kemasan 1,5 liter harga 45 ribu rupiah. Gula pasir 60 ribu rupiah per kg.
Tidak ada sinyal telepon seluler di Abmisibil, Distrik Okbibab, yang ada hanya wifi satelit dengan biaya sewa 80 ribu rupiah per 10 menit.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum