Perusahaan Jepang meluncurkan shelter mini yang diklaim tahan radiasi nuklir dan serangan rudal. Shelter ini dapat digunakan di dalam rumah.
Bila orang-orang tajir membangun bunker mewah di bawah tanah, kini orang-orang juga dapat mengikuti jejak serupa dengan teknologi yang lebih moderen. Salah satu perusahaan Jepang mewujudkannya dengan membuat tempat perlindungan dari nuklir yang disebut WNIshelter.
Dilansir dari Oddity Central, Kamis (10/3/2022) WNIshelter ini memiliki keunggulan dalam hal ukuran. Ukuran yang kecil memungkinkannya dipasang di rumah atau apartemen. Kemudian, shelter ini juga dapat didekorasi sesuai dengan selera pemiliknya dan dapat menampung hingga 7 orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan tempat penampungan dalam ruangan itu, WNIshelter menyasar konsumen yang tidak ingin bersusah payah pindah ketika bencana melanda wilayah sekitar rumahnya.
![]() |
Perusahaan mengatakan, WNIshelter dapat tahan bencana alam seperti gempa bumi, banjir, serangan rudal, sampai nuklir. Shelter ini diklaim tahan goncangan, tahan ledakan, dan memberikan insulasi sempurna dari radiasi serta senjata biologi dan kimia.
Produk ini dilengkapi dengan sistem penyaringan udara. WNIshelter dapat mencapai tekanan udara 1,07 atmosfer dalam 6,5 hingga 17 detik untuk mencegah masuknya senyawa radioaktif dan kontaminan lainnya.
Di samping itu, sistem filtrasi Rainbow 72R yang menyertainya disebut dapat menahan 99,995 persen berbagai zat berbahaya yang terkandung di udara luar shelter.
Produk WNIshelter ini banyak diperbincangkan karena saat ini tengah terjadi konflik antara Rusia dengan Ukraina. Konflik ini dikhawatirkan akan melebar hingga terjadi bom nuklir yang tidak terhindarkan.
![]() |
Perusahaan itu melakukan promosi dengan menggunakan gambaran situasi tadi. Mereka mengaitkan konflik Ukraina dengan kasus rudal zigzag yang dikembangkan Korea Utara.
"Semua orang yang khawatir tentang invasi Rusia ke Ukraina, inilah yang bisa kamu lakukan untuk melindungi dirimu sendiri," kata pihak WNIshelter.
"Rudal supersonik terbaru dari Korea Utara dan penerbangan zigzag tidak mungkin dicegat! Bersiaplah untuk keadaan darurat dengan tempat perlindungan nuklir," ujarnya lagi.
(pin/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol