Bahaya! Putin Teken UU Bisa Sita Ratusan Pesawat Asing

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Bahaya! Putin Teken UU Bisa Sita Ratusan Pesawat Asing

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Selasa, 15 Mar 2022 12:07 WIB
The Aeroflot flight had to make an emergency landing after its co-pilot was taken ill. (Pascal Pavani/AFP via Getty Images)
Aeroflot, maskapai nasional Rusia (Foto: Pascal Pavani/AFP via Getty Images)
Moskow -

Inilah kabar terbaru yang menyeret dunia penerbangan terkait perang Rusia-Ukraina. Jadi Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang yang memungkinkan pemerintah menyita pesawat sewaan milik asing.

Melansir Airlive, Selasa (15/3/2022), ratusan pesawat milik asing sempat disita oleh pemerintah Rusia. Outlet media pemerintah Rusia, TASS, melaporkan bahwa Putin telah memberlakukan undang-undang terbaru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dalam aturan baru ini pemerintah Rusia bisa menyita pesawat sewaan asing dan mendaftarkannya kembali sebagai aset milik lokal.

Pengumuman tersebut setelah Uni Eropa mencabut lisensi ratusan pesawat yang disewakan kepada operator Rusia. Hal itu sesuai dengan sanksi internasional.

ADVERTISEMENT

Penyitaan ratusan pesawat milik asing yang akan datang adalah sebuah peristiwa skala yang belum pernah terjadi sebelumnya. Ini menandakan potensi bencana keuangan bagi banyak lessor.

The Irish Times melaporkan bahwa AerCap, lessor utama yang berbasis di Dublin, sekarang menghadapi ketidakpastian besar atas status lebih dari 150 pesawat senilai sekitar USD 2,3 miliar.

Dalam berita sebelumnya, perusahaan penyewaan pesawat dari Irlandia sekarang sedang pusing tujuh keliling. Pesawat yang mereka sewakan ke maskapai Rusia tidak bisa diminta balik.

Tercatat total ada 515 buah pesawat yang disewakan kepada maskapai-maskapai Rusia. Kebanyakan pesawat itu berjenis Airbus A320 dan Boeing 737. Pesawat-pesawat itu disewa dari perusahaan AerCap dan SMBC Aviation Capital yang berbasis di Dublin, Irlandia.

Saat ini, pesawat-pesawat sewaan itu masih berada di dalam wilayah Rusia. Padahal Uni Eropa telah menjatuhkan sanksi, salah satunya menyebutkan perjanjian sewa-menyewa pesawat dengan maskapai Rusia harus dibatalkan paling lambat 28 Maret 2022.




(msl/ddn)

Hide Ads