Turis Rusia Sulit Tarik Uang Tunai, Sandiaga: Kami akan Bantu

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Turis Rusia Sulit Tarik Uang Tunai, Sandiaga: Kami akan Bantu

Putu Intan - detikTravel
Selasa, 15 Mar 2022 11:53 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno saat Jumpa Pers di Jakarta Senin (6/12/2021).
Menparekraf Sandiaga Uno. Foto: Kemenparekraf
Jakarta -

Turis Rusia di Indonesia tengah kesulitan menarik uang tunai. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menjelaskan upaya pemerintah dan kedutaan memperbaiki situasi ini.

"Mengenai turis-turis Rusia maupun turis Ukraina yang ada di Indonesia tentunya kami sangat mengerti keadaan yang dihadapi dan kita akan membantu jika mereka membutuhkan fasilitasi," kata Sandiaga dalam Weekly Press Briefing, Senin (14/3/2022).

Selain memfasilitasi keluhan turis, Sandiaga juga mengatakan saat ini Kedutaan Besar Rusia di Indonesia sudah menyiapkan langkah untuk mengatasi kendala penarikan uang dari rekening bank Rusia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pihak kedutaan besar Rusia di Indonesia telah menyiapkan langkah-langkah dan telah menghadirkan kemudahan-kemudahan bagi warga negara Rusia. Demikian juga dengan Ukraina, kami akan fasilitasi dan berikan informasi," paparnya.

Sementara itu, saat ini Kemenparekraf juga tengah mengkoordinasikan penanganan turis Rusia dan Ukraina di Indonesia. Sandiaga ingin masalah yang dihadapi turis di Indonesia tidak memperburuk konflik kedua negara yang tengah terjadi.

ADVERTISEMENT

"Kami juga sudah menugaskan Staf Ahli Menteri Bidang Manajemen Krisis untuk mengkoordinasikan jangan sampai ada hal-hal yang memperburuk suasana, memperburuk krisis ini yang timbul dengan tidak tertanganinya wisatawan-wisatawan baik dari Rusia maupun Ukraina," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, salah seorang turis Rusia yakni Konstantin Ivanov mencoba menarik uang dari rekening bank Rusia melalui mesin ATM di Bali. Sayangnya, transaksi itu diblokir.

Pemblokiran ini dilakukan sebagai sanksi atas invasi Rusia ke Ukraina. Turis-turis kemudian harus menggunakan sistem pembayaran digital, termasuk kripto tapi di Indonesia dilarang digunakan.

Ini tentu berdampak buruk bagi industri pariwisata terutama di Bali yang ramai turis Rusia. Pendapatan mereka menurun karena spending rendah dari turis.




(pin/pin)

Hide Ads