Tiap penumpang pesawat diperbolehkan untuk membawa tas ke dalam kabin pesawat. Soal pengaturannya, enggak sembarangan.
Keadaan sebelum lepas landas memang cukup merepotkan bagi pramugari. Penumpang mondar-mandir mencari tempat duduk dan meletakkan tas di bagasi kabin.
Seringkali penumpang berbaik hati membantu pramugari dengan cara menutup bagasi yang penuh. Sehingga, penumpang tak lagi meletakkan barang di sana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun kebaikan hati ini ternyata tak perlu, bahkan dilarang dilakukan oleh penumpang. Dilansir dari Stuff, hal ini dapat mempersulit penumpang lain.
"Wisatawan yang datang ke lorong perlu tahu apakah bagasi di kabin memiliki ruang yang tersisa untuk mereka," kata Daniel, Lavine, pakar perjalanan dengan perusahaan konsultan Avant-Guide Institute.
Menurutnya bagasi yang terlihat penuh, mungkin saja memiliki tempat untuk mantel atau tas kecil. Ini akan menyulitkan penumpang lain.
Tak hanya menyulitkan penumpang, hal ini juga akan membuat delay pesawat. Karena pramugari akan kembali membuka kabin penyimpanan untuk memastikan bahwa tempat tersebut telah benar-benar penuh.
"Hanya sebagian penumpang yang tahu bahwa barang bawaan yang besar harus masuk terlebih dahulu, baru kemudian jaket, dan mantel di atas tas," ujar Heather Poole, seorang pramugari.
Ternyata tas berukuran kecil tak semestinya diletakkan di bagasi kabin. Penumpang dapat meletakkannya di bawah kursi.
"Pramugari ternyata juga tidak boleh meminta pramugari untuk menyimpan barang bawaan Anda," ujar Jamila Hardwick, seorang pramugari.
Setiap penumpang harus meletakkan barang bawaannya sendiri. Karena, ternyata awak kabin tidak dibayar sampai pintu pesawat ditutup.
"Jika kami terluka saat meletakkan tas Anda, kita tidak bisa menganggapnya sebagai cedera di tempat kerja," kata dia.
Setelah tas penumpang berada di kabin penyimpanan, barulah pramugari merapikannya. Setelah itu, pramugarilah yang harus menutup bagasi tersebut karena yakin tempat tersebut sudah penuh.
(bnl/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Hutan Amazon Brasil Diserbu Rating Bintang 1 oleh Netizen Indonesia