TRAVEL NEWS
Jangan Deh Posting Boarding Pass di Sosial Media, Bahaya...

Membagikan apapun kegiatan traveling di sosial media perlu dipilah-pilah. Contohnya dalam pamer boarding pass di sosial media. Plis jangan deh!
Perlu nih traveler ketahui, bahwa boarding pass pesawat kamu tidak hanya sekedar berisi nama dan nomor kursimu di pesawat saja lho. Namun, tahukah kamu bahwa informasi pribadi lebih detail bisa didapatkan dari boarding pass kamu?
Dirangkum detikcom, Rabu (16/3/2022) coba perhatikan kembali boarding pass kamu, terdapat tanda barcode kan? Nah di sanalah siapapun bisa menarik data kamu dengan cukup memindai barcode tersebut lho. Secara khusus, barcode pada boarding pass dapat menarik data seperti nomor frequent flier, informasi kontak, atau detail identifikasi lainnya.
"Informasi yang ada di dalam data akan memvariasikan barcode maskapai satu dengan maskapai lainnya. Tetapi satu aturan praktis adalah selalu menganggap kode yang dapat dipindai memiliki informasi tentang Anda dan barang-barang Anda dan ke mana Anda akan pergi," kata peneliti privasi, Bill Fitzgerald.
Traveler juga perlu memastikan bahwa barcode tersebut diberikan pada maskapai atau bandara dan dibuang dengan benar (versi kertasnya).
"Jika Anda memiliki kode barcode, Anda tidak boleh membuangnya ke tempat sampah kecuali Anda ingin seseorang mengambilnya," kata Fitzgerald. "Dan Anda seharusnya tidak pernah mempostingnya di media sosial."
Kesannya sederhana saja bukan boarding pass penerbangan kamu? Namun tahu nggak ada kejadian mengerikan karena memposting boarding pass di sosial media?
Pada Maret 2020, mantan Perdana Menteri Australia Tony Abbott memposting di Instagram boarding pass-nya untuk penerbangan Qantas. Dan peretas pun berhasil mendapatkan data pribadi dari perdana menteri ini.
"Hanya dengan menggunakan gambar ini, penyerang dapat memperoleh akses ke detail pribadi perdana menteri termasuk nomor telepon dan (nomor) paspornya," kata Mark Scrano, manajer keamanan informasi di perusahaan keamanan siber Cobalt.
Meskipun peretas itu tidak menggunakan data Abbott untuk tujuan jahat, alih-alih dia menghabiskan waktu berbulan-bulan menghubungi tim Abbott untuk memperingatkan kemungkinan pelanggaran keamanan.
Nih perlu traveler ingat, sebagian besar hacker dapat menggunakan data yang menurut kita sederhana saja, namun bagi mereka bisa menjadi kunci untuk mendapatkan detail pribadi kita.
"Banyak maskapai penerbangan hanya menggunakan data pada boarding pass, khususnya kode konfirmasi dan nama belakang untuk memungkinkan akses penuh ke akun online Anda. Ini dapat disalahgunakan untuk mengakses data pribadi Anda yang disimpan oleh maskapai," tambah Scrano.
Bagaimana cara aman membuang boarding pass? Yaitu dengan cara merobeknya hingga tidak bisa dibaca lagi. Juga traveler perlu sadar dan hati-hati bahwa data pribadi adalah hal yang sangat penting.
Sekarang rata-rata maskapai sudah beralih ke sistem digital. Mulai dari pembelian tiket hingga check ini bisa diakses melalui ponsel. Namun dari pandangan pakar perlindungan privasi, hal ini juga membahayakan privasi dari traveler.
"Aplikasi itu adalah mimpi buruk privasi, dan sering diisi dengan berbagai pelacakan pihak pertama dan pihak ketiga. Mereka terkadang dapat memasukkan lokasi Anda hampir secara real time saat Anda menggunakan aplikasi. Jadi ini bukan pilihan biner sederhana antara boarding pass kertas atau boarding pass elektronik." kata Fitzgerald
Nah, saran dari Fitzgerald untuk pelancong yang lebih suka menggunakan ponsel daripada tiket kertas, direkomendasikan untuk mengambil tangkapan layar kode QR di boarding pass seluler dan menyimpannya ke foto. Jadi traveler tidak perlu aplikasi tambahan untuk mengaksesnya.
Simak Video "Sandiaga Bicara Kemungkinan Harga Tiket Pesawat Turun untuk Gaet Turis"
[Gambas:Video 20detik]
(sym/ddn)