Operator Kapal Ferry di Inggris PHK 800 Karyawan via Zoom, Picu Kemarahan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Operator Kapal Ferry di Inggris PHK 800 Karyawan via Zoom, Picu Kemarahan

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Senin, 21 Mar 2022 05:43 WIB
Operator kapal ferry di Inggris
Foto: P&O Ferries di Inggris (AP)
London -

Operator kapal ferry di Inggris memecat 800 orang karyawan secara online menggunakan aplikasi Zoom. Pemecatan sepihak itu memicu kemarahan banyak pihak.

P&O Ferries, salah satu operator kapal ferry terbesar di Inggris memecat 800 orang karyawan mereka tanpa ada pemberitahuan sebelumnya. Lebih parahnya lagi, berita pemecatan mereka diumumkan secara daring menggunakan aplikasi Zoom.

Dilansir detikTravel dari AP, Senin (21/3/2022), keputusan itu berlaku saat itu juga. Para karyawan yang dipecat tentu saja marah besar kepada pihak perusahaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apalagi ketika para karyawan yang dipecat itu mengetahui bahwa mereka akan digantikan dengan tenaga kerja yang lebih murah. Tenaga kerja itu akan di-outsource kepada penyedia jasa pihak ketiga.

Pemerintah Inggris juga ikutan marah atas ulah operator kapal ferry yang dimiliki oleh pemerintah Dubai itu. Pihak perusahaan dikritik keras atas cara mereka dalam menangani karyawan yang telah berdedikasi dan bekerja keras untuk perusahaan itu.

ADVERTISEMENT

"Cara mereka diperlakukan hari ini sangat tidak bisa diterima dan rasa prihatin saya hanya untuk para karyawan," ujar Menteri Transportasi Inggris, Robert Courts.

"Laporan menyebutkan para pekerja tidak diberi tahu sebelumnya dan langsung diusir dari kapal, sambil diberi tahu alternatif pekerja yang lebih murah akan menggantikan mereka. Itu menunjukkan cara P&O yang sangat tidak sensitif untuk isu ini," imbuh Courts.

Pihak P&O beralasan pemecatan itu terpaksa dilakukan setelah perusahaan merugi hingga 100 Juta Poundsterling (setara Rp 1,8 Triliun) selama tahun 2021 lalu. Langkah pemecatan itu diambil karena perusahaan tidak punya pilihan dan butuh beraksi yang cepat.

"Dalam kondisi saat ini, P&O Ferries adalah sebuah entitas bisnis yang tidak viable. Daya tahan hidup kami bergantung pada perubahan yang cepat dan signifikan," demikian pernyataan dari pihak P&O Ferries.

Pemecatan 800 karyawan itu diklaim perusahaan akan melindungi 2.200 karyawan lainnya. Pemecatan itu juga diklaim akan membuat P&O Ferries bisa beroperasi lagi mengangkut penumpang dan kargo dari dan ke Inggris.

Sebenarnya di bulan Mei 2020, pihak P&O Ferries sudah menyampaikan wanti-wanti kepada karyawan, bahwa akan ada pemecatan terhadap 1.100 karyawan mereka untuk membuat bisnis lebih viable dan sustainable.




(wsw/ddn)

Hide Ads