Tren Baru Liburan di Swiss, Pilih Lama Menetap daripada Pindah-pindah

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tren Baru Liburan di Swiss, Pilih Lama Menetap daripada Pindah-pindah

Putu Intan - detikTravel
Jumat, 25 Mar 2022 10:05 WIB
Kota Bern di Swiss
Foto: (Getty Images/iStockphoto)
Jakarta -

Pandemi COVID-19 memunculkan tren wisata baru di Swiss dan negara Eropa secara umum. Turis lebih lama menetap di satu tempat daripada berpindah-pindah.

Sebelum pandemi COVID-19, turis umumnya datang ke Eropa dalam waktu seminggu atau dua minggu. Mereka memanfaatkan transportasi dan kemudahan memasuki wilayah berbagai negara di Eropa untuk menghabiskan waktu di banyak negara dalam waktu singkat.

Akan tetapi karena saat ini mobilitas lebih terbatas, turis lebih memilih tinggal untuk waktu tertentu dengan melakukan berbagai kegiatan. Hal itu diungkapkan Direktur Switzerland Tourism wilayah Asia Tenggara Batiste Pilet pertemuan di Hotel Raffles, Jakarta, Kamis (24/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Biasanya turis liburan 7-10 hari, bahkan sampai 15 hari untuk mengunjungi beberapa negara. Tetapi sekarang dengan konsep deeper experience mereka bisa menetap di satu tempat untuk melakukan kegiatan terkait hobi dan lainnya secara mendalam," katanya.

Untuk di Swiss sendiri, kegiatan seperti bersepeda, bermain ski, membuat dan menikmati cokelat, hingga menikmati pegunungan salju dengan cable car dapat menjadi pilihan kegiatan. Berbagai fasilitas ramah anak juga tersedia di sana sehingga cocok dinikmati bersama keluarga.

ADVERTISEMENT

Apalagi saat ini turis Indonesia sudah dipermudah untuk masuk ke negara itu. Indonesia masuk dalam daftar hijau Swiss sehingga untuk datang ke sana cukup siapkan visa Schengen tanpa perlu menunjukkan dokumen COVID-19 seperti bukti vaksin dan hasil negatif tes COVID-19.

Selain itu, di Swiss sendiri masyarakatnya tidak wajib memakai masker. Masker hanya wajib digunakan di dalam transportasi umum dan rumah sakit hingga bulan Maret. Mulai April, aturan itu juga akan dicabut.




(pin/ddn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads