Disney World menyesalkan adanya yel-yel berbau rasis yang ditampilkan oleh sekelompok anak SMA saat sedang melakukan pertunjukan di taman rekreasi itu.
Juru bicara Disney World mengeluarkan pernyataan resmi yang menyesalkan terjadinya insiden yel-yel berbau rasisme dalam pertunjukan yang digelar oleh SMA Port Neches-Groves.
Dikumpulkan detikTravel dari beberapa sumber, Minggu (27/3/2022), yel-yel berbau rasisme itu berbunyi: 'Kuliti, Kuliti mereka, Indians'. Yel-yel itu dianggap merujuk pada suku Indian yang merupakan suku asli di benua Amerika.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal saat itu, anak-anak SMA Port Neches-Groves memang sedang berperan sebagai anak-anak suku Indian. Namun menurut Tara Houska, pengacara bagi suku-suku Indian, yel-yel itu memunculkan nostalgia terhadap rasisme terhadap suku Indian.
Juru bicara Disney World, Jacquee Wahler pun meminta maaf kepada pihak-pihak yang merasa terlukai akibat insiden itu.
"Pertunjukan secara live itu tidak merefleksikan nilai-nilai inti kami dan kami menyesalkan itu. Hal itu tidak konsisten dengan rekaman audisi yang dikirimkan oleh pihak sekolah dan kami memastikan hal itu tidak akan terulang," kata Wahler.
Kepala Suku Bangsa Cherokee, Chuck Hoskins Jr juga telah melayangkan protes resmi kepada pihak sekolah. Mereka ingin agar yel-yel itu tidak dipakai lagi karena sangat offensif.
Mereka juga menuntut agar pihak sekolah meminta maaf karena telah mengabaikan permintaan suku tersebut agar mengganti yel-yel berbau rasis itu.
Sementara itu, pihak SMA Port Neches-Groves menyatakan sekolah mereka berkomitmen untuk kesetaraan dan keanekaragaman budaya di lingkungan mereka.
"Kami berkomitmen untuk isu keanekaragaman, persamaan hak dan budaya dalam lingkungan kami. Pihak sekolah berkomitmen akan membuat keputusan terbaik bagi anak murid kami, staff kami dan penduduk di wilayah Port Neches-Groves," ujar pihak sekolah.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan