Dulu Hobi Hancurkan Berhala, Kini Taliban Jaga Patung Buddha Demi China

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Dulu Hobi Hancurkan Berhala, Kini Taliban Jaga Patung Buddha Demi China

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Senin, 28 Mar 2022 21:15 WIB
Penjagaan di Situs Mes Aynak
Foto: Penjagaan di situs Mes Aynak (AP)
Kabul -

Dulu, Taliban hobi menghancurkan patung karena dianggap berhala. Kini mereka mati-matian menjaga patung Buddha di pedalaman Afghanistan demi China. Ada apa?

Taliban dikenal dengan pemahaman keras tentang Islam. Mereka tidak akan segan-segan menghancurkan patung-patung yang dianggap sebagai berhala dan berpotensi menyekutukan Tuhan.

Namun itu dulu, kini Taliban tidak lagi menghancurkan patung-patung Buddha kuno yang berada di pedalaman Afghanistan. Mereka malah menjaganya supaya tidak dijarah pencuri artefak dan penghancur berhala.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejumlah tentara Taliban bersenjata laras panjang tampak berjaga di sebuah situs patung Buddha kuno yang terbuat dari Terakota. Mereka melakukan itu supaya China melirik situs arkeologi tersebut dan tertarik untuk berinvestasi di sana.

Dilansir dari AP, Senin (28/3/2022) pemerintah Taliban memerintahkan tentaranya untuk menjaga situs Mes Aynak dari tangan-tangan jahil. Selain menyimpan patung Buddha, rupanya di bawah tanah situs itu tersimpan kandungan tembaga yang melimpah.

ADVERTISEMENT

Kandungan tembaga di situs Mes Aynak dipercaya sebagai salah satu yang terbesar di dunia. Taliban berharap investor dari China masuk ke sana dan menyuntikkan dana miliaran dolar ke Afghanistan yang tengah dilanda ancaman kemiskinan.

"Melindungi situs itu sangat penting bagi kami dan juga China. Kami tahu, situs ini sangat penting bagi negara kami," ujar Hakumulah Mubariz, Kepala Keamanan Taliban di situs itu.

Pada tahun 2008, pemerintahan Afghanistan di bawah pimpinan Hamid Karzai berhasil mengamankan kontrak selama 30 tahun dengan perusahaan joint venture dari China bernama MCC. Perusahaan itu diberikan hak untuk mengekstrak tembaga berkualitas tinggi dari Mes Aynak.

Studi saat itu menunjukkan Mes Aynak memiliki potensi kandungan tembaga sebesar 12 juta ton. Namun karena berbagai masalah, proyek tersebut terbengkalai. China pun angkat kaki dari Afghanistan di tahun 2014.

Direktur Hubungan Luar Negeri Taliban, Ziad Rashidi pun berusaha mendekati lagi konsorsium China agar mereka kembali masuk ke Afghanistan dan mengeksplorasi Mes Aynak.

Penjagaan di Situs Mes AynakSitus Mes Aynak Foto: (AP)

Beberapa kebijakan siap dinegosiasi ulang, stimulus pajak, dan pemangkasan royalti juga diberikan pemerintah Afghanistan agar investor China tertarik. Namun sejauh ini semuanya masih dalam tahap pembicaraan.

"Perusahaan China melihat situasi sekarang cukup ideal buat mereka. Tidak ada pesaing internasional dan dukungan pemerintah sangat besar," pungkas Rashidi.




(wsw/ddn)

Hide Ads