Masyarakat Adat Banten Kidul Deklarasi Sekolah Adat

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Masyarakat Adat Banten Kidul Deklarasi Sekolah Adat

Fathul Rizkoh - detikTravel
Jumat, 01 Apr 2022 16:50 WIB
Deklarasi sekolah adat Banten Kidul di Kasepuhan Lebak Larang, Desa Mekarsari, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten.
Foto: (Foto: istimewa)
Lebak -

Masyarakat adat Banten Kidul mendorong generasi muda dari masing-masing kelompok untuk lebih mengenal budaya dan adat istiadatnya. Hal tersebut dilakukan melalui sekolah adat yang diusung dan dideklarasikan oleh Masyarakat Adat se-Banten Kidul pada 28 Maret 2022 lalu.

Ketua Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN) Wilayah Banten, Sucia Lisdamara mengatakan, sekolah adat merupakan wadah bagi generasi muda untuk belajar bersama para kokolot adat di kelompoknya masing-masing. Mereka akan belajar mengenai tradisi lisan, kesenian, hingga soal mata pencaharian masyarakat adat.

"Secara praktek, pendidikan adat sudah diajarkan oleh orang tua kepada anak. Hanya saja, Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (Aman) dan BPAN mencoba membentuk wadahnya, biar bisa belajar bareng bagi generasi muda. Kalau orang tua mau ikut juga boleh," ujar Sucia kepada detikcom dikonfirmasi, Jumat (1/4/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Deklarasi sekolah adat Banten Kidul di Kasepuhan Lebak Larang, Desa Mekarsari, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten.Deklarasi sekolah adat Banten Kidul di Kasepuhan Lebak Larang, Desa Mekarsari, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten. Foto: (Foto: istimewa)

Kata Sucia, di Banten Kidul ada ratusan kelompok atau masyarakat adat. Tapi, yang sudah mendeklarasikan sekolah adat ini baru ada tujuh kelompok. Ketujuh kelompok itu yaitu, Kasepuhan Lebak Larang, Kasepuhan Bayah, Kasepuhan Lebak Binong, Kasepuhan Karang Nunggal, Kasepuhan Cicarucub, Kasepuhan Cisitu, dan Kasepuhan Cisungsang.

"Jadi sekolah adat itu di masing-masing kelompok, kita nggak buat satu sekolah besar untuk se-Banten Kidul. Alasannya kasepuhan atau kelompoknya kan banyak. Kebutuhan setiap kelompok pun berbeda-beda. Maka, kita buat satu per kelompok dan fokus pada pengenalan budaya yang mereka miliki," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Selama satu tahun belajar, katanya, anak muda yang mengikuti sekolah ini akan dievaluasi. Hal ini bertujuan untuk meninjau perkembangan dari masing-masing sekolah.

"Misalnya belajar tari, nanti akan ditampilkan hasil dari sekolah adat itu," jelasnya.

Lebih lanjut, dia berharap kelompok masyarakat adat lainnya juga membentuk sekolah serupa. Sehingga, generasi muda dari masyarakat adat baik di Banten Kidul maupun di Kabupaten Lebak dapat lebih mengenal dan melestarikan kebiasaan dari para leluhur.

"Ke depan, semoga sekolah adat akan tetap ada dan terus bertambah. Sebab, kelompok masyarakat adat di Lebak ini kan banyak, nggak cuma ada di Banten Kidul. Ada juga Baduy dan lainnya," pungkasnya.




(sym/sym)

Hide Ads