Ketemu Investor Australia, Kemenpar: Indonesia Pasar Besar dan Stabil

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Jumat, 08 Apr 2022 19:41 WIB
Foto: Kemenparekraf
Jakarta -

Menparekraf Sandiaga Uno bertemu dengan sejumlah investor di Australia. Salah satunya Global Victory di International Chamber House Melbourne.

Ia mempresentasikan sejumlah poin agar para investor Australia dapat berinvestasi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang ada di Indonesia.

Sejumlah pihak yang ditemui di antaranya Chief Executive Officer of Global Victoria Gönül Serbest, Director School for the Visitor Economy, Victoria University Prof Dr. Joanne Pyke Ph.D., CEO William Angliss Nick Hunt.

Ada pula Regional Director Inner Metropolitan Melbourne at Victorian Department of Jobs, Precincts and Regions Joel Backwell, Victorian Commissioner appointed to Southeast Asia Rebecca Hall.

"Indonesia merupakan pasar besar dan stabil untuk bisnis. Bahkan sebelum pandemi Covid-19 Indonesia dikunjungi 16 miliar pengunjung asing dengan 198 hingga 220 juta perjalanan domestik dalam setahun," ujar Sandiaga, Jumat (8/4/2022).

Ia menyebutkan selain itu tarif tahunan hunian kamar yang stabil dan menawarkan berbagai peluang investasi di sektor pariwisata dengan insentif investasi tinggi.

"Kami sangat terbuka untuk investasi pariwisata (FDI & DDI), selain itu dukungan penuh dari pemerintah melalui penciptaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) serta berbagai kebijakan insentif investasi pariwisata untuk proyek pariwisata skala besar," jelas Sandiaga.

Dalam rapat bersama Global Victory Australia tersebut Sandiaga Uno memaparkan besarnya potensi dan peluang di Indonesia, khususnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang mengedepankan keberlanjutan lingkungan.

Menparekraf mengungkapkan investasi di Indonesia memiliki nilai investasi yang tinggi dengan dukungan yang baik dan stabil untuk bisnis (Credit Rating, Kemudahan Berbisnis), daya saing pariwisata global kelas menengah (TTCI Rank), maupun pembangunan infrastruktur besar-besaran yang mencakup kawasan pariwisata.

Rangking World Bank untuk tingkat kemudahan berinvestasi di Indonesia juga ada di posisi ke-73 sejak 2019 dan 2020. Realisasi investasi pariwisata di Indonesia dikatakan Sandiaga juga stabil dengan angka 2,15 miliar dollar AS di 2020, dan 1,93 miliar dollar AS pada 2021 serta 1,92 miliar dollar AS di 2022.

Selain itu menurut Sandiaga di Indonesia ada pengurusan perizinan melalui sistem pengiriman tunggal (OSS) online, perizinan usaha didasarkan pada tingkat risiko bisnis serta dukungan insentif dari pemerintah seperti fasilitas bea masuk, tunjangan pajak, maupun pengurangan pajak super.

"Sejumlah investasi yang menjanjikan sejak tahun lalu ada di hotel berbintang, akomodasi jangka pendek, serta pariwisata berbasis resort dengan destinasi favorit ada di Nusa Tenggara Barat, Bali, dan Sumatera Utara," jelas Sandiaga.

Berbagai lokasi unggulan pariwisata yang dapat menjadi obyek investasi diantaranya yakni 5 destinasi super prioritas pariwisata seperti Danau Toba, Borobudur, Likupang, Lombok, Mandalika.

Selain itu kata Sandiaga ada juga sejumlah obyek prioritas pariwisata seperti Bangka Belitung, Gunung Bromo Tengger Semeru, Labuan Bajo, Morotai, dan Raja Ampat.

Sandiaga juga menyebutkan ada sejumlah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di bidang pariwisata yang ada di Indonesia agar bisa menjadi tujuan investasi para investor asing.

KEK tersebut di antaranya Tanjung Lesung (Pandeglang), Mandalika (Lombok Tengah), Tanjung Kelayang (Belitung), Morotai (Maluku Utara), Singhasari (Malang), Likupang (Minahasa Utara), Lido (Bogor), Nongsa (Batam).

Sandiaga juga menyebutkan ada 12 proyek pariwisata yang dapat menjadi kesempatan investasi para investor yakni 4 Star Resort & Convention Center (Bangka), Breda Pala Resort ( Maluku Tengah), The Dehegila Resort (Pulau Morotai), Toba Resort and Natural Park (Samosir), Tumpak Sewu Leisure Park (Lumajang), Raja Ampat Live on board (Papua), Mandalika Convention Hall Hotel & Resort (Lombok Tengah), Matahora Cottage by the Beach (Wakatobi), Surawaya Beach Marina Area Development
(Minahasa Utara), The KelorsGateway Hotels & Villas (Manggarai Barat), serta Transito Hotel & Convention Borobudur (Magelang).

"Target realisasi investasi senilai 2,45 miliar Dollar US harus kita capai sehingga ekonomi bangkit, lapangan kerja terbuka luas. Selama kunjungan kerja di Australia, tak henti-hentinya kami terus melakukan pertemuan dengan berbagai pihak, bukan hanya sekedar untuk bekerjasama tetapi juga mendatangkan investasi ke dalam negeri," pungkas dia.



Simak Video "Video Kemenkraf-Garuda Indonesia Kolaborasi Kembangkan Ekonomi Kreatif"

(msl/ddn)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork