Seorang penerjun payung asal Irlandia tewas ketika mendarat di tanah. Dia disebut salah mengambil keputusan ketika mendarat, kepalanya pun terbentur hebat.
Skydiver yang tewas itu diketahui bernama Jack Creane (27). Creane tewas setelah terjun payung di daerah Parakai, sebelah utara Auckland, Selandia Baru.
Creane yang berada di Selandia Baru dengan visa pelajar memang menyukai olehraga skydiving alias terjun payung. Bisa dibilang dia adalah penerjun payung yang cukup berpengalaman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum dinyatakan tewas karena insiden itu, Creane memiliki catatan lebih dari 260 lompatan. Saat insiden itu terjadi, Creane terjun dari atas pesawat dengan ketinggian 4.000 kaki.
Dalam laporan yang dirilis pihak kepolisian, disebutkan bahwa Creane mendarat dengan keras di tanah, awalnya kaki terlebih dahulu, lalu kemudian bagian kepalanya menghantam tanah.
Ambulans langsung dihubungi ketika insiden terjadi. Namun nyawa Creane tidak sempat tertolong karena dia meninggal dalam perjalanan menuju ke rumah sakit.
Pihak Skydive Auckland selaku operator yang membawa Creane terbang telah melakukan investigasi terkain insiden tersebut. Mereka menyatakan insiden ini bisa terjadi karena Creane tidak merencanakan penerbangan itu dengan baik, dan juga pengambilan keputusan yang buruk.
Asosiasi Industri Olahraga Parasut Selandia Baru juga menginvestigasi insiden ini. Mereka bahkan melakukan analisa dari rekaman kamera GoPro yang memperlihatkan detik-detik saat dia melompat dari pesawat dan terjun ke bawah.
Creane disebut mencoba untuk melakukan manuver yang terlalu sulit bagi level skillnya. Apalagi kondisi saat itu sedang tidak bersahabat, kecepatan angin mencapai 12-15 knots. Creane juga disebut mengalami distraksi saat akan mendarat karena ada banyak rintangan di titik pendaratan.
(wsw/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol