Penumpang kapal pesiar yang bersandar di Selandia Baru diwanti-wanti soal copet dan aneka kejahatan lainnya. Angka kriminalitas di negara itu meningkat setelah pelonggaran protokol kesehatan Covid-19.
Imbauan itu disampaikan oleh Ketua Asosiasi Kapal Pesiar Selandia Baru, Debbie Summers. Dia menyebut dalam beberapa pekan terakhir, terjadi peningkatan angka kriminalitas di Selandia Baru, terutama di area pelabuhan dimana kapal pesiar biasa bersandar.
Tak cuma pencopetan, beberapa pemilik bisnis di area itu mengeluhkan meningkatnya angka perkelahian dan keributan yang diakibatkan oleh pengunjung yang sedang mabuk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilonggarkannya aturan pembatasan dan dibukanya kembali perbatasan membuat wisata kapal pesiar mulai menggeliat kembali, setelah selama dua tahun terakhir seperti mati suri.
Sebelum meninggalkan kapal pesiar untuk berwisata di darat, para wisatawan sudah diperingatkan agar ekstra hati-hati saat berjalan-jalan di kawasan tertentu.
Peringatan yang sama juga diberikan saat wisatawan akan berwisata di daratan Brazil. Padahal sebelumnya kota Auckland terhitung aman-aman saja.
"Auckland akan selalu aman, kamu bisa berjalan sepanjang hari dan akan baik-baik saja. Sungguh menyedihkan melihat apa yang terjadi sekarang," ujar Summers, seperti dikutip dari Stuff NZ, Senin (11/4/2022).
Inspektur Polisi Vaughn Graham menyadari terjadinya peningkatan angka kriminalitas di daerah pusat kota Auckland belakangan ini. Untuk itu, dia akan meningkatkan jumlah personel yang berpatroli di kawasan itu.
"Sangat penting untuk mencari penyebab adanya kekhawatiran ini dan kami melibatkan banyak pihak karena polisi tidak bisa menyelesaikannya sendirian," kata Graham.
(wsw/fem)
Komentar Terbanyak
Traveler Muslim Tak Sengaja Makan Babi di Penerbangan, Salah Awak Kabin
Pesona Patung Rp 53 Miliar di Baubau, Sulawesi Tenggara Ini Faktanya!
Izin Pembangunan 600-an Vila di Pulau Padar Disorot, Menhut Raja Juli Bilang Apa?