Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Minggu, 17 Apr 2022 17:35 WIB

TRAVEL NEWS

Bisakah Pesawat Terbesar di Dunia Terbang Lagi dan Perkiraan Biaya Pembangunannya

The worlds largest airplane, Ukrainian Antonov An-225 Mriya takes off at the  airport  near Hostomel near Kiev , Ukraine, Tuesday, May 10, 2016. The An-225 departed its home base at  Hostomel and flew to Prague, Czech Republic, where it will be loaded with the massive 130-tonne generator and will fly onto Perth, Australia.  (AP Photo/Sergei Chuzavkov)
Antonov AN-225 (Foto: AP Photo/Sergei Chuzavkov)
Jakarta -

Pesawat terbesar di dunia, Antonov AN-225, telah hancur dan sekarang menjadi kenangan. Tapi bisakah pesawat itu terbang lagi?

Dibangun pada 1980-an untuk mengangkut pesawat ulang-alik Soviet, Antonov AN-225 mendapat kehidupan kedua setelah Perang Dingin sebagai pengangkut kargo terbesar di dunia. Ia berakhir saat dihancurkan pada akhir Februari di pangkalannya, lapangan terbang Hostomel dekat Kiev.

"Mimpi itu tidak akan pernah mati," tweet perusahaan Antonov, mengacu pada nama panggilan pesawat itu "Mriya" yang berarti mimpi dalam Bahasa Ukraina.

Vasco Cotovio dari CNN telah melihat puing-puing Antonov AN-225 dari dekat. Ia mengunjungi lapangan terbang Hostomel pada awal April, bersama dengan jurnalis CNN lainnya dan Polisi Nasional Ukraina.

"Hostomel adalah tempat pertempuran sengit antara pasukan Rusia dan Ukraina sejak awal perang," katanya.

"Pasukan Moskow mencoba merebut lapangan terbang untuk menggunakannya sebagai posisi operasi maju di mana mereka dapat terbang dibantu unit darat. Untuk melakukan itu, mereka melakukan serangan udara dengan helikopter serang," imbuh dia.

"Mereka tampaknya memiliki beberapa keberhasilan di awal, tetapi tanggapan Ukraina sangat cepat, menghantam lapangan terbang dengan cepat dan kuat untuk mencegah segala jenis pendaratan," katanya.

Kondisi pesawat sudah sangat rusak. Sangat diragukan untuk diperbaiki.

"Hidung pesawat hancur total, tampaknya korban dari serangan artileri," kata Cotovio.

Antonov An-225 MriyaAntonov An-225 Mriya (Foto: CNN)

"Selain itu, ada kerusakan parah pada sayap dan beberapa mesin. Bagian ujung ekor terhindar dari benturan dan memiliki beberapa lubang yang disebabkan oleh pecahan peluru," kata dia.

"Jika bukan karena tembakan langsung ke hidung, AN-225 mungkin bisa diperbaiki," katanya, seraya menambahkan bahwa area di sekitar pesawat itu dipenuhi dengan amunisi bekas, tank dan truk Rusia yang dilenyapkan, dan kendaraan lapis baja yang hancur.

Membangun Myria kedua tidaklah murah, tetapi sulit untuk menentukan dengan tepat berapa biayanya. Ukrinform, kantor berita nasional Ukraina, mengangkat alis ketika mengatakan biayanya diperkirakan sebesar USD 3 miliar.

Pada tahun 2018, Antonov memperkirakan bahwa penyelesaian badan pesawat kedua akan menelan biaya hingga USD 350 juta, meskipun angka itu mungkin perlu direvisi sekarang.

"Tidak ada yang diketahui secara pasti saat ini. Biayanya akan tergantung pada seberapa parah kerusakan bagian pesawat yang masih hidup, serta berapa banyak modifikasi dan peralatan baru yang diperlukan," kata Sovenko.

"Sebagian besar biayanya. akan tergantung pada jumlah pengujian sertifikasi. Tapi tebakan jumlah akhirnya akan mencapai ratusan juta dolar, bukan miliaran," kata dia.

Richard Aboulafia, seorang analis penerbangan di Aerodynamic Advisory, setuju dengan pendapat di atas.

"Itu tergantung apakah pesawat itu hanya sebuah prototipe atau memasuki layanan komersial dengan sertifikasi penuh. Tentu saja USD 500 juta atau lebih akan lebih masuk akal sudah termasuk dengan sertifikasi dibanding dengan USD 3 miliar," terang dia.



Simak Video "Antonov An-225, Pesawat Terbesar di Dunia yang Hancur Digempur Rusia"
[Gambas:Video 20detik]
(msl/ddn)
BERITA TERKAIT
BACA JUGA