5 Kerajaan Islam Pertama di Indonesia, Samudera Pasai Bukan yang Tertua

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

5 Kerajaan Islam Pertama di Indonesia, Samudera Pasai Bukan yang Tertua

Elmy Tasya Khairally - detikTravel
Senin, 18 Apr 2022 18:13 WIB
5 Kerajaan Islam Pertama di Indonesia, Samudera Pasai Bukan yang Tertua
Foto: istimewa
Jakarta -

Ada banyak kerajaan islam yang dibangun di Indonesia. Kerajaan islam manakah yang pertama kali berdiri?

Menurut situs Indonesiabaik dari Kominfo, sejarah mencatat, kerajaan islam di Indonesia berdiri pertama kali di abad ke-13. Sejak saat itu, ajaran islam diadaptasi sejumlah kesultanan dan akhirnya melahirkan banyak kerajaan islam.

Kerajaan Islam di Indonesia berdiri didorong oleh maraknya lalu lintas perdagangan laut dengan pedagang-pedagang Islam dari Arab, India, Persia, China dan lain sebagainya. Kerajaan tersebut bisa dibagi menjadi berdasarkan wilayah pusat pemerintahannya yaitu di Sumatera, Jawa, Maluku dan Sulawesi.

Berikut 5 Kerajaan Islam Pertama di Indonesia:

1. Kerajaan Perlak

kerajaan perlak Foto: istimewa
Mungkin selama ini kita mengenal Samudra Pasai sebagai kerajaan Islam tertua di Indonesia. Tapi ternyata kerajaan tertua adalah Perlak. Berlokasi di Aceh bagian timur, Kerajaan Perlak didirikan pada tahun 840 Masehi. Kerajaan ini berdiri hingga tahun 1292 dan kemudian bergabung dengan Kerajaan Samudra Pasai. Raja Perlak pertama. yaitu Saiyid Abdul Azis dengan gelar Sultan Aladin Saiyid Maulana Abdul Aziz Shah. Sementara penguasa terakhir adalah Sultan Makhdum Alaiddin Malik Abdul Aziz Johan.

2. Kerajaan Ternate

Kerajaan Ternate Tidore Foto: istimewa
Berdiri dari tahun 1257-1950 Masehi, Kerajaan Ternate disebut pula Kerajaan Gapi. Sebab, Raja Ternate pertama yang memeluk agama Islam adalah Gapi Baguna atau Sultan Marhum.

Mengutip CNN Indonesia, Kerjaan Ternate berkembang paling masif dibandingkan dengan kerajaan Maluku lainnya. Hal ini disebabkan oleh sumber rempah-rempah yang besar dan militer yang kuat.

Kala itu, banyak saudagar yang datang untuk melakukan perdagangan di Kerajaan Ternate, disamping menyiarkan agama Islam. Setelah sang raja, Sultan Marhum wafat, kerajaan dipimpin oleh Sultan Harun dan kemudian dgantikan oleh putranya, Sultan Baabullah.

3. Kerajaan Samudera Pasai

Kejaksaan Negeri (Kejari) Aceh Utara menetapkan lima tersangka dugaan tindak pidana korupsi proyek pembangunan monumen Islam Samudera Pasai. Total anggaran proyek ini berjumlah Rp 49,1 miliar. Foto: ANTARA FOTO/RAHMAD
Kerajaan Samudera Pasai terletak di Aceh Utara. Berdiri sejak tahun 1267-1521 Masehi, Samudra Pasai menjadi salah satu kesultanan Islam tertua di Lhokseumawe.

Keberadaan Samudera Pasai diketahui lewat peninggalan koin emas yang menjadi mata uang kerajaan. Kerajaan ini berkembang menjadi pusat perdagangan dan dakwah Islam, namun runtuh diserang Portugis pada tahun 1521 Masehi.

Menurut keterangan Marco Polo dan catatan perjalanan Ibnu Batutah yang singgah di Pasai pada 1326, hampir semua masyarakat Pasai mengikuti mazhab Syafii.

4. Kerajaan Gowa

Fort Rotterdam dahulu merupakan benteng peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo. Bisa dibilang, Benteng Ujung Pandang ini merupakan jati diri kota Makassar. Fort Rotterdam dahulu merupakan benteng peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo. (Foto: Ridho)
Kerajaan Gowa merupakan salah satu kerajaan paling agung yang sukses di Sulawesi Selatan. Mayoritas rakyat dari Kerajaan Gowa berasal dari suku Makassar.

Berdiri dari tahun 1.300-1945 Masehi, kerajaan ini memiliki jalur pelayaran yang strategis. Mengutip CNN Indonesia, Kerajaan Gowa mencapai puncak kejayaan bersama Kerajaan Tallo yang menghegemoni perdagangan dan militer di timur Nusantara.

Setelah Gowa mengadopsi Islam sebagai agama resmi pada awal 1.600-an, kerajaan kembar ini pu mendirikan Kerajaan Islam Makassar dengan Sultan Alauddin sebagai rajanya. Masa puncak kejayaan Kerajaan Islam Makassar ini berada pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin yang merupakan cucu dari Sultan Alauddin.

5. Kerajaan Pagaruyung

Istana Pagaruyung Foto: Brigida Emi Lilia/d'Traveler
Kerajaan Pagaruyung berdiri sejak tahun 1347 hingga 1825 Masehi. Sebelumnya, kerajaan ini bergabung dalam Kerajaan Malayapura.

Kemudian, Islam masuk pada akhir abad ke 14 melalui para musafir dan guru agama yang singgah atau datang dari Aceh dan Malaka. Kerajaan Pagaruyung pun berubah menjadi kesultanan Islam pada abad ke 17 dengan raja pertama bernama Sultan Alif.

Terletak di Sumatra Barat, kedatanagan Islam ini memberi banyak pengaruh pada kehidupan Kerajaan Pagaruyung dan masyarakat Minangkabau.

Halaman 3 dari 6
(elk/ddn)

Hide Ads