Amerika Serikat (AS) meningkatkan travel note atau advisory di Indonesia ke level dua. Warga AS diminta berhati-hati saat bepergian ke Indonesia, terutama ke Papua dan Sulawesi.
Dalam pernyataan pada 25 April 2022 di situs Kementerian Luar Negeri AS dinyatakan ada bahaya terorisme dan konflik di dua kawasan itu.
"Meningkatkan kewaspadaan di Indonesia akibat terorisme dan bencana alam. Beberapa area memiliki peningkatan risiko," begitulah pengumumannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah AS menilai kelompok teroris kerap merencanakan serangan di Indonesia.
"Teroris mungkin bakal menyerang dengan sedikit atau tanpa peringatan, menargetkan pos polisi, tempat beribadah, hotel, bar, kelab malam, pasar/pusat perbelanjaan, dan restoran," begitulah keterangan dalam Travel Advisory AS itu.
Tak hanya itu, AS juga mewanti-wanti masyarakat agar tak berkunjung ke Sulawesi Tengah dan Papua karena konflik sipil.
"Pertimbangkan kembali perjalanan ke: Sulawesi Tengah dan Papua akibat kerusuhan sipil," begitulah pengumuman yang diberikan.
Dua daerah tersebut dimasukkan AS ke dalam level 3. Level itu berarti masyarakat diminta mempertimbangkan kembali bila ingin berkunjung.
Menurut pernyataan AS, penembakan kerap terjadi di daerah Timika dan Grasberg, dua daerah di Papua. Mereka juga menyebut potensi konflik dan demo rusuh di Sulawesi Tengah dan Papua.
"Pemerintah AS memiliki kemampuan terbatas untuk memberikan layanan darurat kepada warga AS di Sulawesi Tengah dan Papua karena pegawai pemerintah AS harus mendapatkan izin khusus sebelum bepergian ke daerah tersebut," ujar pemerintah AS.
AS juga menyoroti potensi bencana alam di Indonesia, seperti gempa bumi, tsunami, dan erupsi gunung berapi. Bencana alam itu dapat mengganggu transportasi, infrastruktur, sanitasi, dan ketersediaan layanan kesehatan.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!