Belalang Goreng dari Gunungkidul, Bisa Jadi Oleh-oleh Lebaran

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Belalang Goreng dari Gunungkidul, Bisa Jadi Oleh-oleh Lebaran

Pradito Rida Pertana - detikTravel
Kamis, 28 Apr 2022 12:42 WIB
Belalang Goreng
Belalang goreng (Getty Images/iStockphoto/luknaja)
Gunungkidul -

Belalang goreng menjadi salah satu tawaran wisata kuliner dari Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Traveler pernah mencoba?

Belalang goreng itu tidak cuma dinikmati saat traveler berada di Gunungkidul, tetapi juga biasa dibawa untuk oleh-oleh. Serangga ini digoreng renyah, dan memiliki cita rasa yang gurih.

Belalang goreng ini biasa dijual di tepi jalan-jalan Gunungkidul dengan cara ditusuk berderet seperti sate atau dijual dalam porsi toples. Jelang Lebaran ini, harga belalang goreng Gunungkidul ikut naik karena harga minyak yang masih tinggi di pasaran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang produsen belalang goreng asal Pedukuhan Jelok, Kalurahan Pacarejo, Kapanewon Semanu, Gunungkidul, Marsini menjelaskan peningkatan harga belalang goreng tidak begitu signifikan. Sebelumnya setoples harga belalang goreng dijual Rp 30 ribu dan untuk per kilogram di kisaran Rp 400 ribu.

Belalang goreng khas GunungkidulBelalang goreng khas Gunungkidul (Pradito Rida Pertana/detikcom)

"Nah, saat ini harga satu toples belalang goreng Rp 40 ribu dan untuk harga satu kilogramnya jadi Rp 450 ribu," kata Marsini kepada wartawan di Kabupaten Gunungkidul, awal pekan ini.

ADVERTISEMENT

Marsini menyebut kenaikan harga belalang goreng itu disebabkan karena harga minyak goreng yang masih mahal. Selain itu, bahan baku belalang harus didatangkan dari luar Gunungkidul.

Baca Juga: Dear Pemudik, Jangan Lupa Jajan Belalang Goreng Saat ke Gunungkidul Ya

"Seperti harga minyak goreng yang mahal itu jadi penyebab harga belalang goreng naik. Apalagi, untuk mendatangkan belalang mentah sekarang harus dari berbagai kabupaten seperti Kulon Progo, karena di Gunungkidul sudah tidak bisa mencukupi kebutuhan produsen," ujar dia.

***

Artikel ini juga tayang di detikJateng, klik di sini.




(fem/fem)

Hide Ads