Gegara Paspor Digigit Anak, Wanita Ini Gagal Terbang

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Gegara Paspor Digigit Anak, Wanita Ini Gagal Terbang

Putu Intan - detikTravel
Sabtu, 30 Apr 2022 03:02 WIB
London, England - August 30, 2016: An editorial stock photo of a collection of British Passports. Photographed isolated on a white background. Photographed using the Canon EOS 5DSR
Ilustrasi paspor. Foto: iStock
Jakarta -

Satu lagi kasus paspor rusak bikin penumpang gagal bepergian ke luar negeri. Kali ini seorang wanita batal terbang karena paspornya digigit sang buah hati.

Ketika akan pergi ke luar negeri, kita diminta untuk menunjukkan paspor dalam kondisi baik. Paspor tidak boleh rusak sedikitpun karena di dalamnya terdapat identitas pemiliknya, mulai dari nama, tempat tanggal lahir, dan asal negara.

Beberapa kali ditemukan kasus di mana paspor yang kotor bahkan rusak berakibat pada dilarangnya seseorang masuk ke negara lain. Baru-baru ini seorang wanita warga negara Selandia Baru bernama Lindsey Gray mengalami kejadian tak menyenangkan itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari The Sun, Jumat (29/4/2022) Gray berencana terbang dari Sydney, Australia ke Selandia Baru bersama suami dan anaknya yang berusia 1 tahun. Setelah beberapa bulan menunggu, ia akhirnya diizinkan pulang ke negaranya.

Namun ketika ia sampai di Bandara Sydney, petugas imigrasi menemukan kerusakan pada beberapa halaman paspornya. Ia pun dilarang terbang.

ADVERTISEMENT

Gray mengatakan, kerusakan pada paspornya dikarenakan bayinya menemukan paspor itu dan menggigiti ujung-ujungnya.

"Saat petugas imigrasi Selandia Baru melihat gigitan di paspor saya, mereka 100 persen tidak senang," katanya.

"Mereka berkata bahwa itu bisa saja dirusak dan karena itu saya tidak diizinkan bepergian," dia menambahkan.

Gray menjelaskan, karena perbatasan Selandia Baru ditutup, paspornya perlu diperiksa petugas imigrasi. Menurut Departemen Luar Negeri dan Perdagangan, kerusakan serius pada paspor akan menghentikan seseorang untuk bepergian. Kerusakan itu seperti ada tanda di halaman foto, robek atau terpotong, dan halaman yang terhapus.

SItuasi itu membuat Grat kecewa. Apalagi ia sudah lama tidak pulang karena COVID-19.

"Semua harta kami sudah dikirim ke Selandia Baru dan karena itu kami menjadi tunawisma di Australia," ujarnya.

Gray sekeluarga sempat tinggal di hotel sambil menunggu paspor darurat. Untungnya, setelah itu mereka dapat terbang ke Selandia Baru karena staf maskapai Qantas dan staf pengurusan paspor berbelas kasihan.

"Tolong jangan sampai halaman foto paspor Anda rusak karena alasan apapun. Pelajaran besar bagi pelancong yang terbiasa memeriksa paspor, sekarang periksa dulu apakah paspor itu rusak sebelum terbang," ia berpesan.




(pin/fem)

Hide Ads