Taliban Perintahkan Semua Wanita Tutup Aurat dari Kepala Sampai Kaki!

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Taliban Perintahkan Semua Wanita Tutup Aurat dari Kepala Sampai Kaki!

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Selasa, 10 Mei 2022 05:02 WIB
BAGHDAD, IRAQ - APRIL 03:  Female members of the al-Mehdi Army march in Military formation during a military parade through the streets of the Sadr City neighborhood in East Baghdad, on April 03, 2004 in Baghdad Iraq. The Al-Mehdi Army is a Shia militia aligned with the controversial Shia cleric Moqtada Sadr. The parade was meant to be a show of force in tandem with Sadr supporters continued protest against the occupation of Iraq by the U.S. lead coalition forces.
Foto: Ilustrasi burka (Getty Images/Scott Barbour)
Kabul -

Taliban memerintahkan semua wanita di Afghanistan untuk menutup aurat dari kepala sampai kaki. Mereka wajib mengenakan burka, jika melanggar bakal dipenjara.

Perintah itu dituangkan dalam sebuah dekrit yang disahkan oleh pemimpin tertinggi Afghanistan, Hibatullah Akhundzada. Dekrit itu juga mengatur tentang perempuan yang tidak boleh meninggalkan rumah kecuali untuk hal yang penting.

Kebijakan ini jadi salah satu aturan paling keras yang diberlakukan terkait wanita sejak Taliban mengambil alih kekuasaan di Afghanistan tahun lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka harus mengenakan chadori (burka dari kepala hingga ujung kaki-red) karena itu tradisional dan penuh hormat," demikian bunyi dekrit yang diterbitkan oleh Akhundzada dan dirilis Taliban Sabtu (7/5/2022) akhir pekan lalu.

"Perempuan-perempuan yang tidak terlalu tua atau muda harus menutup wajah mereka, kecuali mata, sesuai petunjuk syariat, demi menghindari provokasi ketika bertemu laki-laki yang bukan muhrim," imbuh dekrit tersebut.

ADVERTISEMENT

Pembatasan ketat terhadap perempuan semacam ini pernah diberlakukan Taliban pada rezim pertama mereka berkuasa di Afghanistan periode tahun 1996 hingga 2001.

Kebijakan ini tentu saja mendapt kritikan keras dari PBB. Mereka sangat khawatir dengan penegakan aturan ini yang berpotensi melanggar hak asasi manusia (HAM). Mereka menunggu klarifikasi dari pihak Taliban terkait kebijakan itu.

"Keputusan ini bertolak belakang dari jaminan terkait perlindungan hak asasi semua warga Afghanistan, termasuk perempuan dan anak gadis, yang dijanjikan kepada dunia internasional oleh Taliban saat diskusi dan negosiasi selama beberapa dekade terakhir," ujar pihak United Nations Asisstance Mission in Afghanistan.

"Kami ingin saudara perempuan kami hidup dengan harga diri dan keselamatan," ujar Khalid Hanafi yang bertindak sebagai Menteri Agama Afghanistan dengan tegas.

"Untuk semua wanita Afghanistan, mengenakan hijab adalah kewajiban dan hijab terbaik adalah Chadori (Burka), yang sudah jadi bagian dari tradisi dan sangat dihormati di sini," kata Shir Mohammad, pejabat Kementerian Agama Afghanistan.




(wsw/fem)

Hide Ads