Sebuah festival seni budaya Indonesia bernama Keraton digelar di Pantai Barat, Amerika Serikat. Begitu menarik, event ini mampu mendatangkan ribuan pengunjung.
Keraton merupakan festival seni budaya yang pertama kali digelar pada tahun 2011. Acara ini bertujuan untuk mempromosikan identitas budaya Indonesia khususnya di Seattle, ibu kota negara bagian Washington State.
"Selamat atas terselenggaranya festival seni budaya Indonesia terbesar yang diadakan oleh mahasiswa di Pantai Barat Amerika Serikat yang telah berusia 20 tahun." kata Konjen RI di San Francisco, Prasetyo Hadi, dalam sambutan pembukaan acara "Keraton 2022" yang diselenggarakan Persatuan Mahasiswa Indonesia di Universitas Washington (ISAUW) di Seattle, Washington State, Amerika Serikat (AS) pada 7 Mei 2022, menurut rilis yang diterima detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Acara ini menampilkan berbagai pertunjukan musik dan tarian, fashion batik, bazar makanan dan permainan tradisional rakyat (folklore). Festival ini pun begitu menarik perhatian, hingga, tak kurang dari empat ribu pengunjung memadati pergelaran yang dibuka mulai pukul 4 sore hingga 9 malam tersebut.
![]() |
Mereka yang datang mulai dari mahasiswa dan masyarakat Indonesia serta warga lokal hingga warga negara lain yang ada di wiayah Pantai Barat AS. Pertunjukan ditampilkan oleh mahasiswa, warga dan diaspora Indonesia serta grup seni tradisional Indonesia yang beranggotakan warga negara setempat.
"KJRI San Francisco terus mendorong berbagai kreativitas kegiatan seni Indonesia di luar negeri untuk semakin mempopulerkan dan menguatkan keragaman budaya Indonesia kepada masyarakat lokal", kata Prasetyo.
Prinsipnya, kegiatan promosi seni dan kuliner Indonesia merupakan bagian dari diplomasi budaya yang menegaskan persatuan di tengah keberagaman masyarakat, yang kini semakin digalakkan oleh pemerintah Indonesia. Hal tersebut diharapkan ikut menguatkan profil positif Indonesia di tengah kemajuan dan capaian Indonesia lainnya di Amerika Serikat.
Berbagai pertunjukan musik dan tarian yang ditampilkan yaitu tari Topeng, Barong, Bajigor Kahot, dan Rentak, serta musik pop pupuler yang ditampilkan oleh Dhruv dan Lullaboy. Para pengunjung begitu menikmati kemeriahan festival ini, bahkan sejumlah pengunjung warga lokal ikut bermain sejumlah permainan tradisional Indonesia seperti balap karung dan bakiak.
![]() |
Tak hanya itu, jajanan makanan tradisional Indonesia juga menarik perhatian. Banyak pengunjung yang terlihat antusias dan rela antre menunggu berbagai makanan seperti siomay, batagor, sate, nasi padang, mie kuah, gorengan, aneka kue hingga kopi khas Indonesia.
"Secara tidak langsung, teman-teman mahasiswa Indonesia di Universitas Washington ini juga memainkan perannya dalam gastrodiplomasi untuk memperkuat nation branding, khususnya promosi autentisitas makanan khas Indonesia", Prasetyo menambahkan.
Menurut Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Indonesia di Universitas Washington, Amy Dharmawan, pergelaran Keraton tidak hanya membawa misi promosi seni budaya tetapi juga sebagai sarana memberikan kesadaran kepada masyarakat mengenai pentingnya akses air bersih sebagai kebutuhan mendasar setiap orang. Sementara menurut Mahmudin Nur Al-Gozaly, Konsul Penerangan Sosial Budaya KJRI San Francisco, diharapkan akan tercipta guliran manfaat lebih luas dari upaya diplomasi publik dengan adanya dukungan keterlibatan aktor non-negara seperti mahasiswa, masyarakat dan diaspora Indonesia di luar negeri, termasuk para Indonesianis warga setempat.
Simak Video "Video: Bus Jemaah Umrah Kecelakaan di Saudi, 6 WNI Meninggal Dunia"
[Gambas:Video 20detik]
(elk/elk)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!