Sebuah video menunjukkan tingginya harga seafood yang dijual di Pasar Kedonganan, Bali. Bendesa Adat Kedonganan, I Wayan Mertha memberi tanggapan.
Video ini sebelumnya diunggah oleh salah satu tokoh perempuan Bali, yaitu Niluh Djelantik. Dalam video tersebut, seorang pria bernama Alfano Tsany mengeluhkan tingginya harga seafood yang dijual di Pasar Kedonganan. Dia juga menceritakan bahwa pihak restoran yang menyediakan jasa untuk memasak seafood menukar udang king prawnnya menjadi udang berukuran kecil.
Dalam hal tersebut, I Wayan Mertha mengaku telah melakukan investasi ke lokasi untuk memastikan kronologi kejadian tersebut. Pihaknya pun memprediksi kejadian itu terjadi pada libur lebaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selama libur itu nelayan-nelayan di Kedonganan banyak yang tidak turun melaut, kemudian suplai barang dari Jawa dan sebagainya juga sangat jarang sehingga yang terjadi adalah benar-benar kekurangan suplai barang sementara permintaan begitu banyaknya," jelasnya.
Jumlah pedagang di Pasar Kedonganan yakni kurang lebih 200 pedagang dan kemungkinan, setelah Idul Fitri hanya setengah yang masih berjualan. Sementara yang lainnya masih mudik. Hal ini pun menjadi kesempatan [pedagang untuk menaikan harga.
"Jadi bayangkan, jumlah pedagang yang beroperasi sedikit, ikan tidak tidak ada, sementara permintaan sudah begitu tinggi makanya kemudian itu menjadi kesempatan pedagang untuk menaikkan harga," sebutnya. "Boleh naikkan harga tapi harus rasional," kata I Wayan Mertha ketika dihubungi detikBali pada Rabu (11/5/2022).
---
Artikel ini telah tayang di detik Bali, untuk berita selengkapnya klik di sini
(elk/elk)
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit