Taliban melarang pria dan wanita jalan-jalan di taman dan makan bersama pada waktu bersamaan. Aturan itu diterapkan di kota yang sebelumnya relatif liberal, di Kota Herat, Afghanistan barat.
Dilansir AFP, Jumat (13/5/2022), Afganistan menambah daftar panjang aturan konservatif dan patriarki. Termasuk di Herat, kota yang dianggap liberal menurut standar Afghanistan sejak lama.
Seorang pejabat Taliban di Kementerian Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan di Herat Riazullah Seerat mengatakan pihak berwenang telah menginstruksikan bahwa pria dan wanita dipisahkan di restoran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan kepada pemilik restoran dan tempat makan lainnya kalau aturan itu juga berlaku untuk suami dan istri. Seorang wanita Afghanistan yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan manajer restoran menyuruh dia dan suaminya untuk duduk secara terpisah di sebuah restoran Herat.
Safiullah,seorang manajer restoran, membenarkan bahwa dia telah menerima perintah kementerian. Dia menilai aturan itu merugikan bisnisnya.
"Kami harus mengikuti perintah itu, tetapi itu berdampak sangat negatif pada bisnis kami," kata Safiullah.
Selain itu, Seerat juga mengatakan kantornya telah mengeluarkan dekrit bahwa taman umum Herat harus dipisahkan berdasarkan jenis kelamin pengunjung. Nantinya, laki-laki dan perempuan diizinkan untuk jalan-jalan di taman itu pada hari yang berbeda.
"Kami telah memberitahu perempuan untuk mengunjungi taman pada hari Kamis, Jumat dan Sabtu," kata Seerat.
"Hari-hari lainnya dijadwalkan untuk pria yang dapat berkunjung untuk bersantai dan berolahraga," dia menambahkan.
Wanita yang ingin berolahraga pada hari-hari itu harus mencari tempat yang aman atau melakukannya di rumah mereka.
Aturan itu seolah mencederai janji Taliban. Ya, Taliban menjanjikan aturan yang lebih lunak dibandingkan saat mereka berkuasa dari 1996 hingga 2001, yang ditandai dengan pelanggaran hak asasi manusia.
Namun, sejak berkuasa kembali pada Agustus lalu, Taliban semakin membatasi hak-hak warga Afghanistan, khususnya anak perempuan dan perempuan, yang telah dicegah untuk kembali ke sekolah menengah dan banyak pekerjaan pemerintah.
Di Herat, pihak berwenang telah memerintahkan instruktur mengemudi untuk berhenti mengeluarkan izin kepada pengendara wanita.
Wanita di seluruh negeri juga dilarang bepergian sendirian. Pekan lalu wanita diperintahkan untuk menutupi tubuh sepenuhnya di depan umum, idealnya dengan burkak.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol