China Eastern Diduga Sengaja Tabrak Bukit

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

China Eastern Diduga Sengaja Tabrak Bukit

bonauli - detikTravel
Rabu, 18 Mei 2022 10:45 WIB
Pencarian korban-bagian pesawat China Eastern Airlines yang jatuh di wilayah Guangxi terus dilakukan. Kotak hitam kedua pesawat itu diketahui telah ditemukan.
China Eastern Airlines (AP Photo)
Jakarta -

Kecelakaan pesawat China Eastern Airlines belum menemukan titik terang. Namun sudah ada beberapa dugaan yang tengah dicurigai oleh penyidik.

Penyelidik kecelakaan pesawat China Eastern Boeing 737-800 yang jatuh Maret lalu, menduga pesawat sengaja ditabrakkan dari kokpit dan menukik tajam di perbukitan Guangxi.

Melalui laporan Wall Street Journal via Reuters yang mengutip penilaian awal pejabat AS, menyatakan data penerbangan dari salah satu kotak hitam pesawat itu mengindikasikan seseorang dalam kokpit sengaja menabrakkan Boeing 737-800.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu sumber mengatakan, para penyelidik tengah mencari tahu apakah kecelakaan itu merupakan tindakan sengaja.

Administrasi Penerbangan Sipil China, Boeing Co BA.N, pembuat jet, dan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB), menolak berkomentar mengenai hal tersebut.

ADVERTISEMENT

Sementara itu China Eastern dalam sebuah pernyataan resmi hanya mengatakan tak ada bukti yang bisa menentukan apakah ada masalah dengan pesawat itu atau tidak.

Adapun Ketua NTSB, Jennifer Hommeny, mengatakan dewan penyelidik dan Boeing melakukan perjalanan ke China untuk membantu investigasi.

NTSB membantu penyelidik China dengan meninjau kotak hitam di laboratorium Washington.

Hingga kini, lanjutnya, tim belum menemukan masalah keamanan yang perlu tindakan segera.

"Jika ada masalah keamanan, dewan akan mengeluarkan rekomendasi keselamatan yang mendesak," jelas dia pada Selasa (10/5) lalu .

Laporan akhir penyebab kecelakaan pesawat bisa memakan waktu dua tahun atau bahkan lebih. Para pengamat menilai sebagian kecelakaan disebabkan faktor campuran yaitu manusia dan teknis.

Lebih lanjut pengamat menerangkan, kecelakaan yang disengaja sangat jarang terjadi. Mereka lalu membiarkan hipotesis itu bersifat terbuka apakah tindakan itu hasil dari pilot atau gangguan teknis.

Asumsi ini bukan sekadar omong kosong belaka. Pada Maret 2015 lalu, seorang co-pilot Germaninwings sengaja menrbangkan Airbus A320 ke lereng gunung di Prancis. Sebanyak 150 orang dilaporkan tewas.

Dari hasil penyelidikan, co-pilot dari penerbangan itu dicurigai menderita episode depresi psikotik yang selama ini disembunyikan dari bosnya.

Mereka kemudian menyerukan pedoman kesehatan mental dan dukungan moral yang lebih kuat untuk para pilot.

Pesawat China Eastern mengalami kecelakaan pada 21 Maret lalu. Seluruh penumpang yang berjumlah 123 orang tewas di lokasi kejadian.

Menurut keterangan pihak berwenang saat pesawat tampak menurun tajam, pilot tak menanggapi panggilan berulang dari pengontrol lalu lintas udara dan pesawat terdekat.




(bnl/bnl)

Hide Ads