Lumba-lumba hidung botol memiliki cara khusus untuk mengetahui ada teman di sekitarnya. Mereka akan mencicipi urine di perairan yang dilewati.
Pikirkan tentang orang-orang yang traveler kenali. Andai tidak melihat, traveler bisa mengetahui keberadaan mereka melalui suara ataupun aroma dengan parfum favorit. Nah, lumba-lumba hidung botol, rasa urine bisa jadi cara mengenali teman-teman mereka dari kejauhan selain melalui sonar dan bersiul.
Itu berdasarkan sebuah penelitian yang diterbitkan di Science Advances pada Rabu (18/5/2022) dan dikutip AFP pada Jumat (20/5).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lumba-lumba menjaga mulutnya tetap terbuka untuk mengambil sampel urine lebih lama dari lumba-lumba yang dikenalnya daripada yang tidak dikenalnya," tulis penulis pertama Jason Bruck dari Stephen F. Austin State University di Texas.
"Ini penting karena lumba-lumba adalah vertebrata pertama yang terbukti memiliki pengakuan sosial melalui indera pengecap," dia menambahkan.
Tim, termasuk Sam Walmsley dan Vincent Janik dari University of St Andrews, menulis bahwa penggunaan indera pengecap bisa sangat bermanfaat di laut terbuka karena gumpalan urine bertahan beberapa saat setelah seekor hewan pergi. Dengan cara itu, lumba-lumba tahu ada kehadiran teman mereka tidak berselang lama, kendati lumba-lumba dalam satu sirkel (circle) tersebut tidak memberi sinyal kehadirannya secara vokal.
Pertanyaan apakah hewan dapat menempelkan label sirkel dalam benak mereka? Itu sulit dijawab.
Berdasarkan penelitian lumba-lumba hidung botol menggunakan sonar secara selektif untuk menyapa individu tertentu dan dapat mengingatnya selama lebih dari 20 tahun.
Untuk menyelidikinya, tim mempresentasikan delapan lumba-lumba dengan sampel urine dari lumba-lumba lain yang dikenal dan tidak dikenal. Dari penelitian itu ditemukan bahwa mereka menghabiskan waktu sekitar tiga kali lebih lama untuk mengambil sampel urine dari lumba-lumba yang mereka kenal.
Pemeriksaan alat kelamin, dengan lumba-lumba menggunakan rahangnya untuk menyentuh alat kelamin lumba-lumba lain, sebagai hal lumrah, memberikan kesempatan yang baik untuk mempelajari rasa urine lumba-lumba lain.
Untuk tujuan penelitian ini, lumba-lumba dilatih untuk memberikan sampel urine sesuai permintaan untuk ditukar dengan makanan. Lumba-lumba tidak memiliki indera penciuman makanya tim peneliti yakin bahwa itu adalah pengecap dan bukan bau yang digunakan.
Untuk bagian kedua percobaan, tim memasangkan sampel urine dengan rekaman sonar yang dimainkan melalui speaker bawah air. Lumba-lumba tetap dekat dengan lumba-lumba 'bestie' lebih lama ketika suara sonar itu cocok dengan sampel urine.
"Tidak setiap hari para ilmuwan menemukan bukti penggunaan sinyal seperti 'kata benda' dalam sistem vokal non-manusia. Itu cukup menarik," kata Bruck.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum