Efek pandemi masih membayangi maskapai Indonesia. Pesawat terbang di Indonesia semakin lama semakin sedikit sampai terancam 'kiamat'.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah angkutan penerbangan selama periode Januari-Maret 2022 mencapai 10,7 juta orang. Ini artinya jumlah penerbangan naik 55% dari periode sama tahun sebelumnya, dan penumpang internasional naik 200% menjadi 373,5 ribu.
Bahkan menurut prediksi Kementerian Perhubungan industri penerbangan RI bakal bangkit dalam waktu dekat. Pada tahun 2022 ini jumlah penumpang pesawat kembali naik menjadi 78 juta orang per tahun, dari 35 juta di tahun 2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun ada tantangan baru yang menghantui yaitu menurunnya jumlah armada pesawat. Saat ini hanya sekitar 350 pesawat yang beroperasi dari 550 unit.
Hal ini terjadi karena maskapai banyak yang mengembalikan pesawat yang disewa ke lessor demi penghematan saat pandemi.
Menhub juga sudah melakukan komunikasi dengan produsen pesawat seperti Boeing mengenai masalah ini, dalam lawatannya ke Singapura beberapa hari lalu, dan mengungkapkan masalah kebutuhan pesawat di RI.
"Untuk kita kita minta pihak Boeing untuk berkomunikasi dengan sejumlah maskapai terkait dengan upaya pemenuhan kebutuhan pesawat," kata Menhub dikutip dari keterangan, (18/5/2022).
Sehingga upaya lanjutan harus dilakukan, karena kebutuhan pesawat itu tergantung dari tiap maskapai masing - masing.
"Itu tergantung dari kebutuhan operator dan maskapai masing-masing pemerintah akan mendukung dan memfasilitasi," kata Juru Bicara Kementerian Perhubungan dikutip dari CNBC Indonesia.
(bnl/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Hutan Amazon Brasil Diserbu Rating Bintang 1 oleh Netizen Indonesia