Hore! Pulau Paskah Dibuka untuk Wisata Lagi

Femi Diah - detikTravel
Minggu, 22 Mei 2022 05:02 WIB
Foto: (iStock)
Jakarta -

Pulau Paskah dibuka kembali untuk dunia pada 1 Agustus. Itu setelah lebih dari dua tahun ditutup karena pandemi.

Pulau yang terletak 3.500 kilometer sebelah barat pantai Chile terkenal di dunia karena "moais", patung batu besar berbentuk manusia yang sebagian terkubur di dalam bumi.

"Telah disepakati bahwa pembukaan Rapa Nui (Pulau Paskah) akan berlangsung pada Senin, 1 Agustus 2022," demikian pernyataan Kementerian Perekonomian, Pembangunan, dan Pariwisata, dan dikutip AFP, Minggu (22/5/2022).

Awalnya, Pulau Paskah akan dibuka lagi pada Februari, tetapi rencana itu tidak terwujud di bawah pemerintahan mantan presiden Sebastian Pinera. Kemudian, pemerintah menyusun rencana baru untuk membuka kembali pulau itu setelah Presiden sayap kiri Gabriel Boric menjabat pada Maret.

Sumber pendapatan utama pulau itu memang dari pariwisata, baik domestik maupun internasional. Tetapi, kemudian, muncul wabah Corona dan penerbangan ke dan dari pulau tersebut dihentikan pada 16 Maret 2020.

Saat ini, Pulau Paskah hanya memiliki satu penerbangan mingguan, yang dioperasikan oleh maskapai Latam. Mulai 1 Agustus, hingga tiga penerbangan per minggu akan dioperasikan oleh Latam untuk mengangkut wisatawan.

Pemerintah Chile telah menetapkan prasyarat bahwa tingkat vaksinasi Covid-19 lokal harus mencapai 80 persen agar pariwisata dibuka kembali. Tingkat vaksinasi saat ini di antara 10.000 penduduk pulau itu sekitar 73 persen.

Pusat medis di kota satu-satunya, Hanga Roa, tidak memiliki unit perawatan intensif, tetapi dilengkapi dengan respirator. Penerbangan darurat ke daratan memakan waktu sekitar lima setengah jam.

Pada bulan Oktober, penduduk asli Pulau Paskah mengadakan referendum soal apakah pariwisata ke situs warisan dunia UNESCO harus dilanjutkan. Hasilnya, lebih dari 67 persen dari mereka yang memilih menentang langkah tersebut.



Simak Video "Video Belajar dari Tragedi Hilangnya Hutan Pulau Paskah Imbas Deforestasi"

(fem/fem)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork