Mike Tyson berkelahi dengan seorang penumpang di pesawat. Akhirnya, legenda tinju dunia itu buka suara.
Melalui podcast Hotboxin, Mike Tyson memberikan tanggapan mengenai perkelahian tersebut. Si Leher Beton menjelaskan bahwa dia menyadari betul sangat terbuka kemungkinan ada seseorang yang terlalu bersemangat saat bertemu dengan dirinya.
"Saya seharusnya tidak naik pesawat komersil," ujar Mike dikutip dari TMZ.
Istrinya juga memprediksi kemungkinan itu bisa terjadi. Dia pun melarang Mike Tyson untuk naik penerbangan komersil. Pengawal dan awak kabin pribadi menjadi pilihan terbaik buat Tyson.
Kejadian berawal dari Mike Tyson yang terbang dari Bandara Internasional San Francisco ke Florida, Amerika Serikat, Rabu (20/4/2022) malam waktu setempat. Mantan juara dunia tinju kelas berat itu tampak mengenakan kaos T-Shirt berwarna hitam.
Tyson duduk di depan seorang penumpang laki-laki yang terlihat lebih muda darinya. Penumpang yang terlihat tengah mabuk itu amat bersemangat mengetahui Tyson ada di dekatnya dan mencoba berbicara dengannya.
Menukil laporan TMZ Sports, Mike Tyson sempat berfoto selfie dan meladeni dengan sabar ocehan pria itu. Tyson kemudian meminta penumpang di belakangnya tersebut untuk duduk dengan tenang.
Pria yang masih keadaan mabuk itu tak henti-hentinya mengganggu Si Leher Beton. Dia bahkan berusaha memprovokasi petarung 55 tahun itu dengan gesture tangan.
Tyson akhirnya hilang kesabaran dengan provokasi pria tersebut. Dia berdiri dari kursi penumpang dan langsung memberikan pukulan bertubi-tubi ke arah kepala penumpang di belakangnya.
Tyson turun dari pesawat tak lama setelah insiden tersebut. Penumpang yang menjadi korban bogem mentah pemilik rekor 50-6 (44 TKO) ini menerima perawatan medis dan melapor ke polisi.
Video Tyson memukul penumpang itu viral di media sosial dan menjadi pembicaraan penggemar. Dalam rekaman video terlihat penumpang yang duduk di belakang Mike Tyson mengalami luka-luka di pelipis kanannya.
Simak Video "Video: Turki Bakal Denda Penumpang yang Berdiri Sebelum Pesawat Berhenti"
(bnl/fem)