Venesia jadi salah satu yang paling populer di Italia. Untuk mengerem banjir turis, kota kanal ini mencetuskan pajak buat traveler.
Pajak turis di Venesia ini akan diterapkan pada bulan Juni 2020. Mereka yang liburan ke sini harus membeli tiket masuk dengan harga USD 3-10 atau sekitar (Rp 43 ribu-146 ribu per hari).
Tetapi, tampaknya Venesia belum benar-benar yakin untuk menerapkan aturan itu itu. Dilansir dari Euronews, dewan kota Venesia memutuskan untuk menunda sistem pemesanan dan pembayaran tiket masuk turis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Muncul wacana pajak turis di Venesia itu diundur peluncurannya, pada 16 Januari 2023. Padahal, inovasi ini sudah digaungkan dari tahun 2018, lho!
Semua bermula dari keluhan yang terjadi akibat Venesia kebanyakan turis. Beban manusia yang berkunjung dirasa terlalu banyak, disebut-sebut bikin kota ini lebih sering banjir.
Adanya turis juga membuat biaya hidup di sana jadi lebih tinggi. Yang tadinya ada 67.000 penduduk dalam 5 tahun terakhir, kini mulai menurun sampai 50.000 penduduk.
Tiket masuk atau pajak turis dianggap sebagai salah satu solusi. Pemerintah ingin membatasi turis yang masuk ke sana untuk kunjungan harian.
"Tujuannya adalah untuk mencegah pariwisata satu hari, pariwisata tabrak lari, tiba dalam satu hari dan pergi di hari yang sama, melelahkan dan membuat kota stres, dan sebaliknya mendorong pariwisata yang lebih lambat," kata Simone Venturini, wakil wali kota kota untuk pariwisata.
Biaya tiket tersebut adalah salah satu dari serangkaian tindakan yang telah ditandatangani oleh para pejabat dengan harapan dapat mengurangi 100.000 orang yang berjalan-jalan di sepanjang saluran air kota yang berliku dan alun-alun bertingkat setiap hari.
(bnl/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!