Hasil riset Microsoft dalam laporan bertajuk 'Digital Civility Index (DCI)' menempatkan netizen Indonesia pada peringkat 29 dari 32 negara untuk tingkat kesopanan netizen di Asia Tenggara.
Aksi netizen Indonesia pun menjadi sorotan sejumlah media Eropa yang meliput insiden tersebut.
Blick, media Swiss berbahasa Jerman pun menerbitkan artikel tentang "ulasan buruk Google untuk Aare" pada 28 Mei lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Media itu menganggap banyaknya pengguna Indonesia yang memberikan ulasan dan rating yang buruk terhadap Sungai Aare sebagai "sangat tidak masuk akal" dan mengungkit sejumlah komentar yang berbicara tentang "penunggu".
Tapi media itu juga mengungkap bahwa komentar yang berseberangan juga bermunculan dari publik Indonesia, dengan beberapa di antaranya mengatakan, tidak ada yang dapat dimintai pertanggungjawaban atas insiden tersebut.
Serupa, media daring berbahasa Jerman 20min juga mengulas reaksi masyarakat Indonesia tentang insiden tersebut, tapi menegaskan, "beberapa peringkat bintang lima baru juga dapat ditemukan" dari publik Indonesia.
Pengamat media sosial Enda Nasution "menyayangkan" reaksi beragam netizen menyikapi insiden yang menimpa putra Ridwan Kamil, namun memandang komentar-komentar yang aneh dan ulasan buruk itu "bagian dari ekspresi emosional" publik Indonesia.
Kendati begitu, Enda tak bisa memungkiri bahwa warganet di Indonesia, "perlu literasi digital".
Enda mengatakan literasi digital berkaitan dengan kemampuan untuk "membedakan opini dan fakta" dan mencari informasi yang menyeluruh di dunia maya.
"Kadang memang ada saat (di mana) netizen Indonesia itu enggak baca, dia cuma respons dari headline-nya saja," jelas Enda.
"Secara umum, literasi digital itu perlu ditingkatkan," ujarnya kemudian.
Simak Video "Momen Haru Ridwan Kamil ke Sungai Aare Kenang Eril"
[Gambas:Video 20detik]
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan