Jakarta -
Putra Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz (Eril) hilang di Sungai Aare setelah terbawa arus. Kini jasadnya telah ditemukan setelah dua pekan.
Eril dikabarkan menghilang saat berenang di Sungai Aare pada Kamis (26/5). Kronologi mengenai hilangnya Eril dipaparkan oleh pihak keluarga, Elpi Nazmuzaman.
Elpi menuturkan, Eril berenang di Sungai Aare, Bern bersama adik dan juga temannya. Saat ingin naik ke permukaan, Eril terseret arus sungai yang cukup deras.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi Swiss pun melakukan pencarian di hari pertama dengan menyusuri lokasi di sekitar sungai. Kemudian, pencarian dilanjutkan keesokan harinya dikarenakan kondisi suhu dan arus sungai.
Pada Jumat (27/5), Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengatakan bahwa pihak KBRI Bern telah berkoordinasi dengan kepolisian Swiss.
"KBRI Bern telah berkoordinasi dengan kepolisian setempat untuk proses pencarian," ujar Jubir Kemlu Teuku Faizasyah saat dimintai konfirmasi, Jumat (27/5).
Sementara, Tim SAR memperluas area pencarian. Wilayah yang diperiksa mencapai 17 Km sungai Aare, yaitu dari Jembatan Tiefenau sampau ke pintu air Wohlensee. Penyelam juga diturunka untuk pencarian di bawah air.
Keesokan harinya, Sabtu (28/5), Duta Besar RI untuk Swiss, Muliaman Hadad mengungkapkan bahwa upaya pencarian terus dilakukan. Tim SAR yang menyisir seluruh area potensial di sepanjang sungai berjumlah sekitar 20 orang. Mereka terdiri dari polisi sungai, polisi medis dan pemadam kebakaran.
Tim SAR kembali menerbangkan drone surveilance yang terbang rendah di sepanjang tepian sungai. Namun hingga sore, pencarian belum mendapatkan hasil.
Pada hari Minggu (29/5), pencarian kembali dilakukan dan difokuskan di area antara dua pintu air yang terdekat dengan lokasi hilangnya Eril. Namun, hingga pukul 7 malam setempat, pencarian belum membuah kan hasil. Proses pencarian terkendala oleh tingkat kekeruhan air yang bersumber dari partikel lelehan salju.
Senin (30/5), metode pencarian dilakukan dengan jalan kaki, perahu, drone dan selam. Pencarian dimulai di pagi hari yang mencakup area dari Eichholz hingga Wohlenssee dan berfokus di antara pintu air Schwelenmaetelli dan Engehalde.
Keesokannya, Selasa (31/5), pencarian berfokus pada area di antara dua pintu air dan patroli intensif pada wilayah setelah pintu air ke 2.
Ridwan Kamil bersama istrinya Atalia juga terus melakukan usaha mandiri untuk memeriksa langsung beberapa titik-titik potensial di sepanjang bantaran sungai Aare. Rute yang ditempuh termasuk rute darat dan beberapa wilayah perairan yang aman dijelajahi manusia.
Pada Rabu (1/6), perwakilan keluarga Ridwan Kamil berangkat ke Swiss untuk turut membantu. Lalu hingga Rabu Petang Ridwan Kamil kembali menyempatkan untuk menyusuri tepian sungai Aare hingga ke beberapa riute perjalanan baik darat maupun perairan yang aman.
Kamis (2/6) Fokus pencarian di area Marzili sampai pintu air Engehalde dan patroli di ara antara Schwellenmaetelli hingga Wohlensee. Penyelam tak bisa dikerahkan karena derasnya air sungai.
Sementara Ridwan Kamil dan keluarga kembali ke Indonesia pada sore hari, Sebelum itu, salat gaib dilakukan untuk mendoakan Eril di tepi Sungai Aare.
Kemudian pada Jumat (3/6) Eril dinyatakan meninggal dunia oleh pihak keluarga. Sementara proses pencarian masih dilakukan dengan metode patroli darat, patroli perahu hingga menerjunkan anjing pelacak. Meski tak membuahkan hasil, pencarian terus dilanjutkan.
Jasad Eril ditemukan
Hingga pada Kamis (9/6) jasad Eril akhirnya dikabarkan ditemukan di Bendungan Engehalde yang jika dihitung dari darat berjarak sekitar 5 km dari lokasi dirinya dinyatakan hilang. Polisi melakukan pemeriksaan forensik dan dipastikan bahwa itu adalah jasad Eril yang hilang sejak Kamis (26/5).
"Pada hari Rabu, 8 Juni 2022, sesaat sebelum pukul 06.50, polisi wilayah Bern dilaporkan bahwa seorang pria tak bernyawa tergeletak di air di Bendungan Engehalde di Bern," demikian laporan keterangan Polisi Bern, Kamis (9/6/2022).
Ridwan Kamil mengungkapkan kondisi jasad putranya yang masih utuh dan mengeluarkan wangi seperti daun eucalyptus. Dia bersyukur akhirnya dipertemukan dengan putranya, meski sudah tak bernyawa.
"Akhirnya Allah SWT memberikan kesempatan kepada saya untuk kembali memeluk, membelai dan memandikan anak saya sesuai syariat Islam, juga mengadzankan dengan sempurna di telinganya persis seperti saat Eril lahir," tulis Ridwan Kamil.
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol